www.detik.com, Kamis, 23 Juni 2022
Detik
Pemprov DKI Jakarta segera memulai tahapan konstruksi proyek saringan sampah di kawasan kali Ciliwung yang berbatasan dengan daerah penyangga. Pembangunan ditargetkan rampung Desember mendatang.
“Jadi ini masih proses, jadi pelaksanaannya PT Presisi dan dalam saat ini masih dalam proses konstruksi. Semoga Desember saringan sampah jadi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).
Asep menjelaskan nantinya saringan sampah itu diperuntukan untuk mengurangi jumlah sampah yang hanyut ke Jakarta. Tujuannya demi mencegah terjadinya penyumbatan aliran air yang kerap menjadi penyebab banjir di Jakarta.
“Sehingga ke depannya dengan adanya saringan sampah di lokasi Ciliwung di Tanjung Barat Gedong, sampah yang dibawa kali ciliwung tidak dibawa ke Jakarta sehingga paling tidak akan mengurangi dampak banjir yang menyumbat dari sampah yang menyumbat dari aliran Ciliwung,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menuturkan untuk saat ini pihaknya tengah merampungkan proses ganti rugi pemilik lahan di sekitar lokasi. Setidaknya sebanyak 30 KK terdampak atas proyek ini.
“Jadi pembebasan lahan sudah hampir selesai oleh Dinas SDA, bukan Dinas Lingkungan Hidup. Mudah-mudahan di Juni ini atau awal Juli proses untuk pembayaran kepada warga pemilik tanah maupun perusahaan pemilik tanah,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI menganggarkan Rp 197 miliar untuk pembangunan saringan sampah di wilayah Jakarta Timur. Dinas Lingkungan Hidup DKI menjabarkan fungsi dan keunggulan program saringan sampah itu.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan menuturkan program ini merupakan lanjutan dari perencanaan pada 2019. Program ini sempat terkendala pandemi Corona.
“Lanjutan tahun sebelumnya juga ya, jadi sudah direncanakan, cuma terkendala pandemi, jadi dilanjutkan lagi anggaran tahun ini,” kata Yogi kepada wartawan, Selasa (11/1).
Dalam Ingub Nomor 49 Tahun 2021, program saringan sampah ini masuk isu prioritas daerah tahun 2021-2022. Saringan sampah ini ditargetkan rampung Juni 2022. Program ini menggunakan dana APBD 2022. Lantas, apa keunggulannya?
“Jadi itu untuk menyaring sampah-sampah jadi ketika musim hujan besar atau debit air tinggi itu dari daerah penyangga itu banyak sampah berukuran besar yang hanyut misalnya bambu gede-gede, biasanya numpuk di pintu air Manggarai. Harapannya, kita bisa cegah itu sebelum memasuki kota,” tutur Yogi.
“Jadi nggak menyebabkan menghambat aliran air. Selama ini kita cegatnya di Pintu Air Manggarai. Kalau musim hujan, ada banjir kiriman sampahnya kubiknya besar-besar dan menghambat aliran. Harapannya sebelum masuk kota sudah dicegat duluan,” imbuhnya.
Yogi menuturkan anggaran Rp 179 miliar ini bukan sekadar untuk penyediaan saringan sampah. Nantinya, lanjut Yogi, program saringan sampah ini akan dibuat seperti bendungan yang akan difasilitasi mulai alat berat hingga tempat pengolahan sampah.
(taa/dek)