Pemprov DKI Siapkan Belasan Pompa Air Cegah Banjir

Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Suku Dinas (Sudin) Bina Marga menyiagakan belasan unit pompa air stationer untuk mencegah banjir di musim penghujan saat ini. Terdapat lima titik pompa air stationer yang dipasang, yaitu di rumah pompa terowongan Dukuh Atas, Matraman, Kemayoran Angkasa, Senen Lama dan Ekstention Senen.

Berdasarkan pantauan Beritasatu.com di rumah pompa Dukuh Atas, terdapat enam unit pompa yang siap beroperasi dengan tiga pompa berada di sisi barat dan tiga pompa lainnya berada di sisi timur terowongan Dukuh Atas.

Keenam pompa tersebut siap dioperasikan apabila curah hujan tinggi dan debit air meningkat di sekitar kawasan Jalan Sudirman. Petugas Operator Pompa Underpass Dukuh Atas, Abdul Syukur Hakim menjelaskan mengenai cara kerja dari panel pompa air yang difungsikan secara automatis dan manual.

“Sistem yang otomatis itu terdapat dua unit di sisi barat satu dan di sisi timur satu. Sementara yang manual selebihnya ada empat,” ucap Abdul Syukur Hakim saat ditemui di lokasi, Selasa (5/12/2023).

“Untuk yang otomatis ini dia akan bekerja saat level air sudah mencapai titik ketinggian. Kalau yang manual hanya untuk sekadar membantu mengeluarkan air tersebut untuk lebih cepat proses pembuangannya (air),” tambahnya.

Rumah pompa air terowongan Dukuh Atas dioperasikan oleh Sudin Bina Marga DKI Jakarta untuk mengelola air yang berada di jalanan. Nantinya, air akan mengalir melalui parit dan masuk ke penampungan bak air rumah pompa.

“Penampungannya ada dua barat dan timur setelah titik air mencapai ketinggian maksimum dengan secara otomatis air akan dibuang sendiri dengan pompa tersebut. Makanya itu jalanan, kalau bisa jangan sampai banjir. Insyaallah kita di sini jangan sampai kejadian,” ujar Abdul.

Apabila curah hujan tinggi, petugas akan mengoperasikan mesin pompa setiap dua jam sekali. Mesin pompa dapat menampung kapasitas air 100 hingga 250 liter per detik.

Adapun tiga orang petugas operator yang siaga selama 48 jam untuk mengontrol debit air. Abdul Syukur juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat menjaga lingkungan agar terhindar dari bencana banjir di musim hujan.