www.kompas.com, Selasa, 2 November 2021
Pemprov DKI Jakarta membutuhkan hampir Rp 6,2 triliun untuk subsidi operasional terhadap moda Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta pada 2022. Secara rinci, jumlah kebutuhan subsidi untuk tiga moda transportasi umum Ibu Kota itu berjumlah Rp 6.183.286.384.640 pada tahun depan. “Nilainya belum diputuskan sekarang, masih terus pembahasan (dengan DPRD). Rencana besok akan dibahas kembali,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, kepada Kompas.com di sela rapat pembahasan anggaran bersama DPRD DKI di Grand Cempaka Resort, Cisarua, Pucak, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021).
Dalam data yang diterima Kompas.com, meskipun kebutuhan subsidi itu mencapai hampir Rp 6,2 triliun tetapi yang diusulkan oleh Dishub DKI Jakarta hanya sekitar Rp 4,25 triliun pada Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2022. Kebutuhan subsidi paling besar yakni terhadap Transjakarta yang mencapai sekitar Rp 4,5 triliun, tetapi yang diusulkan dalam KUA-PPAS sebesar Rp 3,28 triliun. Kedua,subsidi bagi MRT Jakarta dengan kebutuhan Rp 1,12 triliun dan usulan sebesar Rp 605 juta. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Ketiga, subsidi untuk LRT Jakarta dengan kebutuhan Rp 496 juta dan usulan Rp 362 juta. “Ini tentu menjadi prioritas karena melalui perda pembentukan BUMD, jika ada penetapan tarif yang jauh di bawah biaya operasional, tentu selisih, itu harus ditutup dengan subsidi,” kata Syafrin. “Kami akan mendorong itu untuk dipenuhi sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap prima dalam hal ini,” tambah dia.