Jakpro Klaim Formula E Tahun 2022 Picu Kebangkitan Ekonomi

Jaguar Formula E Filming DayThursday 1st September 2016Mallory Park, EnglandWorld Copyright: Andrew Ferraro/LAT/Jaguar_FER3592.jpg

Jakarta, Beritasatu.com – PT Jakarta Propertindo selaku penyelenggara Formula E Jakarta mengklaim balapan mobil listrik tahun 2022 mendatang akan memberikan keuntungan kepada Jakarta dan juga Indonesia dalam berbagai aspek. Keuntungan tersebut mencakup keuntungan materiil dan keuntungan immaterial.

“Secara materil, penyelenggaraan event Jakarta Eprix (Formula E Jakarta) 2022 akan menjadi salah satu trigger atau pemicu bangkitnya kembali ekonomi Jakarta dan Indonesia yang terpuruk akibat pandemi global Covid-19,” ujar Project Director Sportainment PT Jakpro M. Maulana kepada wartawan, Selasa (23/3/2021).

Maulana mengatakan, dengan event Formula E, maka banyak orang dari dalam dan luar negeri yang datang ke Jakarta untuk menonton secara langsung event tersebut. Selain menonton, mereka juga berbelanja dan menginap di Jakarta.

“Bayangkan, jutaan orang akan menikmati perhelatan ini, termasuk warga negara dunia lainnya yang menonton melalui siaran televisi internasional. Jadi, dengan Formula E, maka Jakarta akan menjadi sorotan dunia. Jakarta akan memiliki event kebanggaan yang setara dengan kota-kota global dunia lain,” tandas dia.

Lebih lanjut, Maulana menuturkan bahwa Formula E akan mendukung Program Jakarta Langit Biru yang diusung oleh Pemerintah Daerah selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Formula E menjadi kesempatan menunju solusi untuk mengatasi polusi udara di wilayah perkotaan.

“Formula E akan sangat menguntungkan bagi Jakarta dan warganya. Perhelatan event internasional di Jakarta ini, akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan pendapatan asli daerah (PAD) di ibu kota kita,” pungkas Maulana.

Maulana tidak menjelaskan secara detail soal keuntungan ekonomi dari penyelenggaraan Formula Tahun 2022. Namun, jika merujuk studi dampak ekonomi yang tercantum dalam Proposal Penyertaan Modal Daerah (PMD) PT Jakarta Propertindo TA 2020 kepada Pemprov DKI Jakarta pada bulan September 2019, disebutkan kurang lebih keuntungan ekonomi dari Formula E tahun 2022 hingga tahun 2024 sebesar Rp 1,567 triliun.

Hal ini tertuang dalam Buku 1 tentang Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019 oleh BPK DKI Jakarta khusus terkait pengelolaan penyelenggaraan kegiatan Formula E Tahun Anggaran 2019. Hasil pemeriksaan ini telah ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Penanggung Jawab Pemeriksaan dari BPK Perwakilan DKI Jakarta Pemut Arya Wobowo pada 19 Juni 2020 lalu.

Dalam laporan hasil pemeriksaan BPK tersebut, jika Formula E diselenggarakan mulai 2020 hingga 2024 dengan kondisi normal (tidak ada pandemi Covid-19), maka keuntungan ekonominya mencapai Rp 2 triliun. Karena sudah diputuskan diselenggarakan tahun 2022, maka keuntungaan ekonominya berkurang menjadi Rp 1,567 triliun. Namun, perhitungan ini belum mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 yang belum pasti berakhirnya.

Rinciannya, keuntungan ekonomi pada Tahun 2022 sebesar Rp 498 miliar, Tahun 2023 sebesar Rp 522 milar dan Tahun 2024 sebesar Rp 547 miliar. Kemudian pendapatan finansial Jakpro dari Formula E untuk Tahun 2022 sebesar Rp 99 miliar, Tahun 2023 sebesar Rp 146 dan Tahun 2024 Rp 164 miliar. Sementara biaya penyelenggara biaya pelaksanaan Formula E Tahun 2022 sebesar 221 miliar, Tahun 2023 sebesar Rp 226 miliar dan Tahun 2024 sebesar Rp 230 miliar.

Proposal PMD PT Jakpro tersebut menunjukkan bahwa perkiraan dampak ekonomi yang dimaksud merupakan dampak ekonomi bagi tuan rumah penyelenggara dalam hal ini DKI Jakarta. Sedangkan perkiraan pendapatan financial PT Jakpro merupakan pendapatan langsung yang diterima oleh PT Jakpro selaku panitia lokal penyelenggara yang ditunjuk oleh Pemprov DKI Jakarta. Pendapatan tersebut berupa penjualan tiket, hospitality, dan sponsorship. Adapun perkiraan biaya pelaksanaan tersebut terdiri dari biaya konstruksi, organisasi acara, administrasi, dan pemasaran yang akan dikeluarkan oleh PT Jakpro. Perhitungan biaya tersebut belum termasuk fee penyelenggaraan Formula E yang direalisasikan melalui APBD Dinas Pemuda dan Olahraga.

 

Sumber: BeritaSatu.com