DPRD DKI Usul Proyek ITF Sunter Pakai Dana APBD

www.detik.com, Senin, 23 Mei 2022
Detik2

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengusulkan pembangunan intermediate treatment facility(ITF) Sunter menggunakan APBD DKI. Nantinya, dana akan dikucurkan melalui penyertaan modal daerah (PMD) untuk PT Jakarta Propertindo (JakPro).
“Kalau mau menggunakan APBD harusnya bisa, walaupun ini tetap penugasan Jakpro, saya yakin (APBD DKI) mampu,” kata Ida Mahmudah saat rapat kerja di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (23/5/2022).
Politikus PDIP itu mengatakan usulan ini disampaikan supaya proyek pembangunan ITF di Jakarta Utara bisa segera dilakukan. Dia memandang cara ini dapat menghindari kesalahan dalam menentukan pemenang lelang.
“Yang saya khawatirkan kalau mereka mencari pihak ketiga lagi, ini butuh makan waktu panjang dan akhirnya karena banyak kepentingan pemenangnya tidak sesuai dengan harapan. Ini kekhawatiran kami di Komisi D,” ujarnya.
Ida menyampaikan anggaran pembangunan ITF Sunter bisa diajukan dalam APBD Perubahan DKI Jakarta tahun 2022 mendatang. Dengan menggunakan APBD, Pemprov DKI tak perlu membayar bunga pinjaman daerah dalam jumlah besar.
“Kan sayang kalau satu tahun, kita kalau tipping fee-nya saja Rp 1,8 miliar kira-kira Rp 1,7-1,8 triliun per tahun. Bayangkan, untuk tipping fee kalau semuanya menggunakan pihak ketiga,” imbuhnya.
“Kita rekomendasikan, ITF sunter saja di perubahan (APBD-P) untuk mengajukan, tetap yang mengelola JakPro, biar jalan,” sambungnya
Sebelumnya diberitakan, Anggaran untuk proyek pembangunan intermediate treatment facility (ITF) Sunter membengkak menjadi Rp 5,2 triliun. PT Jakarta Propertindo (JakPro) mengatakan penambahan anggaran itu digunakan untuk membayar bunga peminjaman kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
“Pengajuan pinjaman kita waktu SMI. Kita ajukan SMI nilai Rp 4 triliun. Bunga yang kita bayarkan melalui Pemprov ke SMI sekitar Rp 1,2 triliun. Jadi total yang harus dibayarkan adalah Rp 5,2 triliun,” kata Direktur Utama PT JakPro Widi Amanasto saat rapat kerja bersama DPRD DKI Jakarta pada Senin (23/5/2022).
Widi juga mengakui pihaknya sempat mengusulkan peminjaman dana untuk pembangunan ITF Sunter sebesar Rp 4 triliun dalam RAPBD 2022. Namun, usulan itu ditolak di tingkat rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta.
“Ini (Rp 4 triliun) pinjaman komersial melalui SMI yang dulu di banggar tidak diterima,” ucapnya.
Widi juga menuturkan groundbreaking dilakukan sejak 2018. Saat itu, proyek ITF Sunter dilakukan oleh JakPro dan Fortum Power Heat and Oy sampai akhirnya perusahaan asal Finlandia hengkang dari proyek ini.

(taa/dek)