Catatan berita_Anggaran Proyek LRT
Komisi B DPRD DKI menilai, penambahan anggaran untuk pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Velodrome-Manggarai sebanding dengan fungsi keberadaan transportasi umum tersebut nantinya, yakni menangani kemacetan Ibu Kota. Untuk diketahui, akan ada penambahan anggaran pembangunan LRT Velodrome-Manggarai dari dua sumber berbeda.
Pertama Rp1,5 triliun berasal dari penyertaan modal daerah (PMD) yang dialokasikan dari perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD-P) DKI tahun anggaran (TA) 2023. Kedua, senilai Rp2 triliun berasal dari PMD yang dialokasikan dari APBD DKI TA 2024. Disebutkan pembangunan LRT Velodrome-Manggarai totalnya akan makan biaya total Rp4,4 triliun.
LRT Manggarai-Velodrome ini memiliki panjang 6,4 km. Kemudian, LRT tersebut akan memiliki 5 stasiun. Adapun 5 stasiun yang direncanakan berlokasi di Jalan Pemuda, BPKP Pramuka, Pasar Pramuka, Matraman dan Manggarai. Lebih lanjut, LRT tersebut ditargetkan mampu membawa penumpang 180.162 penumpang, atau minimal 80.000 – 100.000 penumpang per hari. Sementara, target konstruksi awal dimulai pada paruh pertama 2023.
Kemudian, jika LRT Velodrome-Manggarai diintegrasikan dengan layanan transportasi umum lainnya, maka penambahan anggaran pembangunan rute tersebut dinilai bakal sebanding. “Dengan mengintegrasikan layanan transportasi umum yang sudah ada, contoh KRL dan Transjakarta, ya bisa optimal, gitu,” tutur Ismail.
Di satu sisi, pihaknya mengusulkan penambahan anggaran pembangunan LRT Velodrome – Manggarai tidak semuanya berasal dari uang negara. Kata Ismail, proses pencarian skema pembiayaan tersebut bisa dibicarakan antara legislatif-eksekutif Jakarta. “Ini kan sesuatu yang bisa dikaji juga, sehingga tidak menjadi beban APBD juga,” sebut politisi PKS itu. Untuk diketahui, pembangunan LRT rute Velodrome-Manggarai telah dianggarkan melalui alokasi (PMD) yang diambil dari APBD DKI Jakarta 2023, yakni senilai Rp 916 miliar.
Komisi B DPRD DKI, lanjutnya, mengusulkan agar penambahan anggaran pembangunan LRT Velodrome – Manggarai berasal dari anggaran campuran. Ismail mengatakan, Komisi B DPRD DKI mengusulkan anggaran tambahan proyek LRT Velodrome-Manggarai tidak semua pakai APBD DKI. Maksudnya anggaran campuran berasal dari APBD dan non-APBD. Anggaran non-APBD bisa berupa hibah atau pemberian dari pihak swasta.