www.merdeka.com, Jumat, 1 Oktober 2021
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berencana melanjutkan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara. Proyek ini dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Desember 2018. Proyek ini sempat mangkrak karena investor asal Finlandia mengundurkan diri.
Kini, Jakpro melalui anak usahanya PT Jakarta Solusi Lestari (PT JSL) tengah menyiapkan pra konstruksi ITF. Direktur Proyek ITF, Aditya Bakti Laksana menegaskan, ITF adalah solusi pengolahan sampah yang tepat bagi DKI Jakarta karena didukung teknologi teruji, modern dan sangat ramah lingkungan.
Dia mengklaim, ITF akan mampu mengolah 2.200 ton per hari dan dapat mengurangi 30 persen sampah Jakarta yang setiap harinya dikirim ke TPST Bantargebang.
“Itu sebabnya ITF Sunter menjadi salah satu solusi dan prioritas bagi DKI Jakarta untuk mampu menyelesaikan permasalahan persampahan di ibu kota” katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (1/10).
Plt. Direktur Utama PT JSL ini menyebut timbulan sampah DKI Jakarta saat ini mencapai lebih dari 7.800 ton per hari di TPST Bantargebang. Karena itu, pembangunan ITF menjadi solusi untuk mengurangi beban sampah TPST Bantargebang.
Menurut Aditya, pembangunan ITF perlu didukung sebagai solusi sampah di DKI Jakarta. Apalagi, kesuksesan penyelenggaraan ITF DKI Jakarta menjadi barometer untuk diikuti kota-kota lainnya.
ITF dengan teknologi teruji dan modern telah banyak digunakan di negara-negara maju di dunia, didesain mampu memusnahkan dan mereduksi volume sampah 80 persen hingga 90 persen. ITF menggunakan standar emisi Euro 5 dan menghasilkan energi listrik 35 MW/jam.
Aditya menyebut, ITF Sunter merupakan mandat Pemprov DKI Jakarta kepada Jakpro melalui Pergub 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara di Dalam Kota/Intermediate Treatment Facility (ITF).
“Jakpro dan PT JSL akan segera memulai pekerjaan pra kontruksi pada akhir tahun ini. Mohon doa dan dukungannya agar proyek ini dapat berjalan lancar dan menjadi solusi bagi ibu kota dan warga Jakarta, Maju Kotanya Bahagia Warganya” kata Aditya.
Jakpro mengajak warga Jakarta untuk turut berkolaborasi dan berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan sampah di ibu kota. Hal ini bisa dimulai dengan kesadaran dalam mengurangi pemakaian plastik sekali pakai dan memilah sampah sejak dari rumah.
Sampah yang menggunung dapat dihindari dengan menerapkan ekonomi sirkular sampah. Sirkulasi sampah yang baik dapat bermanfaat bagi perekonomian dan sampah yang dibuang ke pembuangan akhir dapat diminimalisir.
Dengan berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan, pengelolaan sampah yang tepat dapat menjadi solusi bagi beberapa masalah seperti lingkungan, kesehatan, hingga solusi untuk mendapatkan nilai tambah dari sampah yang setiap hari dihasilkan. [ray]