12 Isu Miring Formula E, Ini Jawaban Detail Pemprov DKI

www.beritasatu.com, Jumat, 1 Oktober 2021

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan jawaban dan bantahan detail dan lengkap soal isu-isu miring terkait penyelenggaraan Formula E pada 2022 mendatang. Jawaban dan bantahan ini memberikan penjelasan terhadap 12 isu miring mengenai Formula E yang beredar di publik.

Hal ini disampaikan Pemprov DKI dalam dokumen yang diunggah di website PPID Jakarta. Dokumen tersebut berjudul ‘KATANYA vs FAKTANYA FORMULA E’ dan dikeluarkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta.

Berikut ini adalah isi lengkap dokumen tersebut:
1. Katanya: Formula E merupakan pemborosan
Faktanya:
– hampir semua event dunia (Asian Games, Olimpiade, Formula 1, MotoGP, Formula E) membutuhkan dana dari pemerintah; termasuk Asian Games 2018 dan MotoGP Mandalika Maret 2022.

-Asian Games 2018 dan MotoGP Mandalika Maret 2022, dan Formula E Juni 2022 bukan pemborosan APBN/APBD, karena memberikan manfaat ekonomi dan reputasional yang luar biasa bagi Indonesia.

-manfaat ekonomi: stimulus ekonomi dan multiplier efek yang ditimbulkan.

-manfaat reputasional: citra Indonesia dan Jakarta yang makin baik di dunia, sehingga bisa menstimulus turisme dan investasi.

  1. Katanya: hanya untung jika dilaksanakan lima tahun, mengapa Formula E dilaksanakan lima tahun berturut-turut? Hanya dua kota yang melaksanakan secara berturut-turut dan bahkan mereka merugi.

Faktanya:
-investasi infrastruktur jadi optimal jika infrastruktur itu dimanfaatkan bukan hanya untuk satu kali penyelenggaraan.

-justru merugikan jika Formula E hanya dilaksanakan sekali karena biaya infrastruktur balapan yang merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali.

-akibat pandemi, dilakukan review ulang atas semua kerja sama Formula E di semua kota. Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan 3 tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024

-tiga tahun merupakan waktu yang tepat untuk memaksimalkan manfaat dan dampak ekonomi

  1. Katanya: komitmen fee Rp 2,3 triliun, biaya pelaksanaan Rp 4,4 triliun.

Faktanya:
-komitmen fee Formula E adalah Rp 560 milyar (bukan hanya untuk tahun pertama, tetapi untuk semua tahun penyelenggaraan).

-kegiatan Formula E ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD dan menjadi Perda Nomor 7 Tahun 2019. Kegiatan Formula E tidak ditetapkan dalam peraturan gubernur secara independen tetapi dalam peraturan daerah, yaitu kesepakatan eksekutif bersama dengan DPRD.

-tidak ada lagi tambahan biaya dari APBD untuk pelaksanaan Formula E, baik untuk 2022, 2023, dan 2024

– biaya pelaksanaan kegiatan per tahun sekitar Rp 150 miliar, tidak dibayar oleh anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tetapi bersumber dari sponsorship yang dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro)
– Dalam kerja sama yang terkini tidak ada keperluan untuk dibutakan bank garansi.
– jangka waktu 3 tahun.

Kesimpulan:
– pembiayaan Formula E yang berasal dari APBD 2019 yang sudah dibayarkan 2 tahun yang lalu.
– pembayaran dilakukan sebelum adanya pandemi tahun 2020.
– tidak adalagi biaya yang dikeluarkan dari APBD baik untuk komitmen fee maupun biaya penyelenggaraan ke depan.

  1. Katanya: besaran komitmen feeFormula E di Jakarta terlalu tinggi dibandingkan kota lain di dunia.

Faktanya:
-perbandingan komitmen fee antarkota tidak bisa dilakukan secara apple to apple . Beberapa kota menanggung hampir seluruh biaya penyelenggaraan sedangkan di sebagian kota yang lain FEO banyak menanggung biaya.

– biaya komitmen fee masing-masing kota atau negara berbeda dipengaruhi oleh, apa saja yg dicover oleh FEO, jarak lokasi dengan kota penyelenggara lain, kapan kota tersebut menjadi tuan rumah makin akhir makin tinggi komitmen fee.
– untuk Jakarta ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembiayaan, FEO mengcover biaya broadcasting dan penyiaran live di 150 negara. Akomodasi ribuan ofisial selama sekitar 1 bulan. Panggung dan stage, posisi geografis Indonesia membuat biaya logistik yang FEO keluarkan jauh lebih tinggi dari kota lain di Eropa dan Amerika.

– untuk biaya broadcasting (produksi dan penyiaran) saja diperkirakan mencapai 2 juta poundsterling.

  1. Katanya: biaya sebesar Rp 560 miliar bisa digunakan untuk pendidikan, penanggulangan Covid-19 dll.

Faktanya:
– tidak betul pelaksanaan Formula E mengabaikan anggaran di sektor lain. Bahkan pembayaran sudah lunas tuntas 2019.
– penyusunan anggaran mempertimbangkan seluruh aspek dan jangka waktu target (pendek, menengah, panjang)
– dana pendidikan, penanganan Covid-19 dll tetap mendapat prioritas dan dipenuhi secara memadai, bahkan dalam penanganan Covid-19, DKI merupakan yang terbaik di Indonesia. Terkait vaksinasi, Jakarta merupakan salah satu kota yang paling sukses di dunia
– sama dengan MotorGP Mandalika Maret 2022, Formula E Juni 2022 merupakan investasi jangka menengah dan panjang untuk mendongkrak citra Indonesia dan membuka peluang yang lebih luas di masa mendatang termasuk untuk bidang pariwisata, investasi, dan perdagangan dunia
– sebagai informasi, Pemprov DKI mengeluarkan biaya dari APBD sebesar Rp 750 miliar untuk membangun equestrian (arena pacuan kuda) dan velodrome (arena balap sepeda) dalam rangka mendukung pelaksanaan Asian Games 2018. Fasilitas itu digunakan utamanya hanya satu kali, yaitu saat Asian Games 2018. Biaya ini pun tidak dianggap sebagai pengabaian anggaran pendidikan ataupun anggaran kesehatan karena masing-masing anggaran sudah memiliki posnya.

  1. Katanya: Formula E tidak membantu memulihkan ekonomi pasca-Covid-19.

Faktanya:
– Formula E memberikan dampak finansial, dampak ekonomi, dan dampak reputasional
– dampak ekonomi adalah multiplier efek yang ditimbulkan oleh gelaran Formula E
– dampak reputasional memberi pesan bahwa Indonesia back to business
– dampak finansial merupakan keuntungan yang didapatkan oleh Jakpro

  1. Katanya: Formula E tidak berdampak pada UMKM bahkan 70% UMKM di Montreal merugi, di Bern penyelenggara merugi.

Faktanya:
-berbeda dengan negara lain, Formula E di Jakarta bukanlah event satu hari saja, tetapi merupakan rangkaian acara selama beberapa bulan menjelang dan setelah event sehingga impact yang dihasilkan akan sangat berbeda.

– berbagai program yang melibatkan UMKM akan dilaksanakan oleh Dinas UMKM dan Jakarta Experience Board (BUMD), bekerja sama dengan swasta dan masyarakat luas.

– aktivitas seperti festival, bazaar, pameran, konser, promo, bersama, konvensi/seminar, diyakini mampu mendongkrak ekonomi UMKM.

  1. Katanya: Formula E makin tidak popular karena tiga pabrikan besar meninggalkan Formula E.

Faktanya:
– pengunduran diri pabrikan adalah hal yang biasa dalam event balap internasional misalnya MotoGP, Formula 1, dan World Rally Championship (WRC), ini lebih dikarenakan strategi jangka panjang mereka, bukan karena kinerja event balap

– menurut majalah Forbes (Mei 2021) popularitas Formula E yang merupakan gelaran balapan terbesar ke-3 di dunia ini terus meningkat. Ia disiarkan oleh 40 media internasional dan disaksikan di 150 negara di 6 benua. Season 6 (2019) disaksikan oleh 400 juta pemirsa secara live.

– mengingat penikmat Formula E kebanyakan adalah para milenial, diperkirakan popularitas Formula E di masa mendatang akan lebih tinggi, apalagi ini sejalan dengan tren otomotif global menuju kendaraan listrik.

– saat ini Formula E diikuti oleh 12 tim dan 7 pabrikan mobil termasuk di antaranya Jaguar, Porsche, Nissan, Penske, Nio, DS Tech, dan Mahindra. Jumlah pabrikan dan tim yang terlibat lebih banyak dari balapan lain. misalnya MotoGP diikuti oleh 12 tim dan 6 pabrikan (Aprilia, Ducati, Honda, Yamaha, Suzuki dan KTM), lalu Formula 1 yang diikuti oleh 10 tim dan 4 pabrikan (Renault, Ferrari, Honda dan Mercedes) dan WRC diikuti oleh 4 pabrikan (Toyota, Ford, Hyundai dan Citroen).

  1. Katanya: Formula E tidak berdampak pada Jakarta yang lebih ramah lingkungan.

Faktanya:
– Formula E senada dengan target Presiden Jokowi, bahwa Indonesia akan menjadi “Raja baterai hingga mobil listrik dunia”

– menurut McKinsey, fans utama Formula E adalah milenial, upaya mendorong energi ramah lingkungan merupakan upaya jangka panjang lintas generasi, sehingga pelibatan generasi muda adalah mutlak.

– kondisi udara di DKI Jakarta jauh dari ideal. diperkirakan 70% konsumsi BBM adalah oleh kendaraan bermotor, sehingga upaya mendorong mobil listrik merupakan solusi andal untuk memperbaiki kualitas udara dan lingkungan di Jakarta.

  1. Katanya: Formula E tidak ada di RPJMD.

Faktanya:
– event internasional dan besar seperti Formula E, MotoGP Mandalika Maret 2022 dan bahkan Asian Games 2018 memang nama kegiatannya tidak disebutkan secara spesifik baik di RPJMN maupun RPJMD.

– landasan pelaksanaan selalu merujuk pada garis besar rencana pembangunan yang ada di RPJMD yaitu:
a. Formula E masuk dalam RPJMD 2017-2022, dalam bagian “penyelenggaraan event pariwisata bertaraf internasional”.
b. RPJMD Hal 271: Sasaran misi kedua salah satunya berbunyi: “Meningkatkan pertumbuhan investasi di Jakarta”.
c. RPJMD Hal 272 dan 293: Sasaran kedua dari tujuan kedua atas misi kelima: “Terwujudnya Jakarta sebagai kota tujuan wisata yang berdaya saing internasional”. Salah satu strategi yang didorong adalah pelibatan peran serta masyarakat, penerapan sertifikasi usaha pariwisata, dan penerapan E-Tourism.

  1. Katanya: ada temuan BPK, dan belum ditindaklanjuti

Faktanya:
– BPK menyampaikan 3 rekomendasi, yang semuanya sudah di-follow up dan telah dinyatakan tuntas, yaitu:
a. tidak ada lagi dana dari APBD dan pelaksanaannya secara B to B. Jakpro akan menjalankan Formula E secara B to B murni, di mana tidak ada tambahan dana dari APBD lagi, di luar dana yang telah dikeluarkan.
b. Formula E dilaksanakan, Jakpro terus berkoordinasi dengan FEO dan telah menyusun tim OC untuk melaksanakan Formula E 2022.
c. dilakukan feasibility ulang, Jakpro menggunakan referensi dari berbagai konsultan, telah melakukan feasibility ulang.

– tidak ada temuan kerugian negara maupun potensi kerugian negara, serta tidak ada rekomendasi untuk ditunda.

  1. Katanya: penyelenggara Formula E melebihi jabatan Gubernur

Faktanya:
– anggaran yang dibayarkan oleh Pemprov DKI hanyalah komitmen fee awal saja yang telah dibayarkan pada tahun 2019, selanjutnya akan dilaksanakan oleh Jakpro secara murni B to B, melalui sponsorship.