Liputan6.com, Anggota DPRD DKI , Basri Baco mengungkapkan, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 untuk penanggulangan banjir senilai Rp 1,5 triliun belum digunakan, sebab masih di awal tahun.
“Tahun ini kami anggarkan Rp 1,5 triliun lebih untuk penanganan banjir, pengurukan lahan dan lain–lain. Cuma kan belum bisa dieksekusi karena ini masih di awal tahun,” katanya saat meninjau kondisi korban banjir di Cipinang Melayu, Timur, Minggu sore (21/2/2021).
Basri menjelaskan, dana tersebut dialokasikan untuk penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan banjir, seperti pembebasan lahan, normalisasi sungai serta saluran, hingga operasional petugas lapangan.
Politikus Partai Golkar itu memastikan, dana tersebut segera diserap pada 2021 mengingat sejumlah wilayah di kembali dikepung banjir akibat cuaca ekstrem dalam tiga hari terakhir.
Berdasarkan agenda peninjauan ke sejumlah lokasi, kata dia, penyebab utama banjir karena sejumlah infrastruktur yang disiapkan Pemprov DKI untuk mengantisipasi bencana alam tersebut tidak berfungsi optimal.
Salah satunya mesin pompa di beberapa tempat yang rusak. “Beberapa mesin pompa dipaksa bekerja, hingga akhirnya rusak,” kata Basri dikutip dari Antara.
Selain itu, beberapa titik tanggul di sepanjang aliran sungai jebol akibat tidak kuat menampung volume air yang terlalu besar.
“Ada tanggul pecah dan jebol. Itu akan jadi evaluasi DPRD dan Pemprov DKI. Harus dieksekusi tahun ini anggarannya agar tidak terulang lagi (banjir),” katanya
Basri mengklaim, secara umum upaya mitigasi banjir yang dilakukan Gubernur DKI Anies Baswedan beserta jajaran telah berlangsung optimal.
Hal itu dibuktikan dengan penanganan banjir di kawasan Kampung Pulo, Timur. Lokasi yang menjadi langganan banjir luapan Sungai Ciliwung hampir setiap tahun itu, kali ini bebas banjir.
“Contoh di Kampung Pulo. Tahun lalu banjir dan Golkar pernah turun juga ke situ. Hari ini tidak terjadi banjir karena pompa nyala. Itu kuncinya,” katanya.