Upacara Bendera Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 tahun 2016

img_0889  img_0964  img_1014

Setiap tahun, kita memperingati Hari Sumpah Pemuda, dan pada tahun ini kita memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-88 yang jatuh pada hari Jum’at 28 Oktober 2016. Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ini, kita kembali merefleksikan tentang tekad para pemuda untuk mewujudkan Satu Bangsa, Satu Tanah Air, Satu Bahasa. Jangan sampai kita memperingati Peringatan Hari Sumpah Pemuda ini hanya rutinitas, sehingga kehilangan makna. Kita harus memaknai kembali sesuai dengan semangat sekarang tanpa kehilangan nilai-nilai dari Sumpah Pemuda itu sendiri. Itulah sebabnya, kita harus melakukan refleksi ke belakang, sekaligus kita mengantisipasi ke depan sejarah perjalanan bangsa dalam menghadapi tantangan baru dengan semangat nilai-nilai Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 di Kantor Perwakilan BPK Provinsi DKI Jakarta berlangsung khidmat dan berjalan lancar. Upacara berlangsung di halaman Kantor BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta. Sebagai Inspektur Upacara Kepala Perwakilan Syamsudin, dan Komandan Upacara John Ferdinand Rotinsulu dan diikuti oleh seluruh Pimpinan dan staff Perwakilan BPK Provinsi DKI Jakarta dan Inspektorat Utama. Kalan membacakan Sambutan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dengan menyampaikan salam hangat bagi tokoh-tokoh pemuda di seluruh penjuru negeri dan manca negara beserta keluarga untuk tetap berjuang dan berupaya sekuat tenaga demi kemajuan dan kemakmuran Bangsa Indonesia, dan terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penghargaan dan hormat kita semua kepada Bung Karno bapak bangsa tokoh pemuda masa itu, yang meneriakkan kalimat yang sangat terkenal “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”

Saat pertama kali mendengar pidato Bung Karno ini, kita mungkin sempat bertanya-tanya. Apakah mungkin dan bagaimana caranya, hanya dengan 10 pemuda, sebuah negara bisa mengguncangkan dunia?Lantas, pertanyaan lainnya adalah, apa relevansinya bonus demografi Indonesia dengan pidato bung Karno tentang 10 pemuda akan mengguncang dunia?
Jika kita merenung dan merefleksikan pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. Bung karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. Bung karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memilik kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.
Upacara kali ini juga menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan Bangun Pemudi Pemuda, dan ditutup oleh do’a yang dibacakan oleh Andi Ferdiansyah.===AF===