Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tim independen telah mengkaji untung dan rugi penyelenggaraan Formula E pada 2022.
Dari kajian tim independen itu, maka Pemprov DKI Jakarta berani menyelenggarakan Formula E 2022. Hal itu karena hasil kajiannya, kompetisi tersebut bakal menguntungkan secara ekonomi untuk Pemprov DKI dan masyarakat.
“Semua melalui proses yang panjang, penelitian, pengkajian melalui konsultasi independen yang melihat apakah mungkin ini ada kerugian atau tidak, kemudian baik atau tidak, apakah biaya yang dikeluarkan sesuai atau tidak,” ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/3/2021).
Semua proses dan tahapan, kata Riza, sudah memenuhi syarat. Bahkan, kata dia, pihaknya telah mengajukan anggaran ke DPRD DKI Jakarta dan DPRD menyetujui anggaran tersebut.
Namun, Riza tidak menyebutkan secara detail kajian yang dilakukan dan besaran dampak ekonomi dari penyelenggaraan Formula E 2022 mendatang.
“Sekarang waktunya yang tertunda 2020 menjadi 2022. Karena ada pandemi Covid-19 tidak hanya di Jakarta, tetapi seluruh kota-kota di dunia yang menjadi penyelenggara Formula E itu ditunda pelaksanaan sampai 2022. Dan uang yang sudah dikeluarkan tidak hilang hanya tertunda,” jelas dia.
Audit
Terkait audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap penyelenggaraan Formula E, Riza mengatakan Pemprov DKI Jakarta khususnya Jakpro dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akan memberikan jawaban dan penjelasan sesuai dengan kewenangan mereka.
Riza menilai BPK juga bisa memahami kondisi pandemi Covid-19 yang membuat Formula E ditunda pada 2022.
“Jadi, sekali lagi tidak perlu khawatir sekalipun ada pemeriksaan BPK, itu sesuatu yang memang tugas BPK dan rutin sudah kami jelaskan di tahun-tahun sebelumnya, dan tahun ini juga bahwa uangnya tidak hilang dan nanti pelaksanaan dilaksanakan 2022. Saya kira BPK juga mengetahui dan memahami,” ungkap dia.
Dukungan
Riza pun meminta dukungan dari berbagai pihak agar Formula E bisa terselenggara dengan baik, lancar dan tertib pada 2022 mendatang. Pemprov DKI, kata dia, akan bangun kolaborasi dan sinergisitas dengan semua pihak agar Formula E bisa menguntungkan secara ekonomi.
“Kita bangun kolaborasi, sinergitas dengan semua pihak pada akhirnya dengan kegiatan ini tidak hanya berikan dampak positif, tetapi juga dampak ekonomi, meningkatkan pariwisata dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang besar, sejajar dengan kota besar dunia. Ini mendorong Jakarta punya komitmen yang tinggi terhadap mobil listrik, kita mulai dengan pengadaan bus listrik,” pungkas Riza.
Sumber: BeritaSatu.com