Tujuh Bulan Lagi Jakarta Jadi Tuan Rumah Formula E, Lokasinya Masih Jadi Tanda Tanya

www.tribunnews.com, Senin, 18 Oktober 2021

DKI Jakarta resmi menjadi tuan rumah Formula E pada 4 Juni 2022.

Keputusan tersebut ditetapkan melalui FIA World Motor Sport Council di Paris, pada 15 Oktober 2021 yang sekaligus meratifikasi kalender balapan musim ke-8 tahun 2021/2022.

Tujuh bulan jelang perhelatan, hingga kini lokasi balapan masih misteri.

  Sejumlah pihak dibuat penasaran dan bertanya tanya dimana ajang balap itu digelar.

Wagub DKI Sebut Penyelenggara Formula E Segera Tinjau Lokasi Sirkuit

Pemprov DKI Jakarta segera mengumumkan lokasi sirkuit untuk gelaran Formula E yang akan digelar pada 4 Juni 2022 mendatang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, dalam waktu dekat tim penyelenggara Formula E bakal meninjau lima lokasi yang diajukan jadi sirkuit.

“Sedang menunggu prosesnya secara teknis akan ditinjau dari utusan Formula E. Insha Allah di bulan ini akan diputuskan,” kata Riza di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (17/10/2021).

Nantinya, tim dari penyelenggara Formula E bakal menentukan lokasi yang sesuai jadi sirkuit berdasarkan kriteria dan syarat yang sudah ditetapkan.

Pemprov DKI Jakarta berharap satu dari kelima lokasi yang diajukan jadi sirkuit memenuhi standar.

Dengan begitu, ajang balapan mobil listrik itupun akan lancar berlangsung di ibu kota.

“Tentu kita memenuhi sesuai ketentuan. Jadi ada kesepakatan sejak awal, syarat-syarat dan komitmen-komitmen yang sudah kami penuhi,” ujarnya.

Perihal kabar bahwa lokasi yang paling memungkinkan adalah Gelora Bung Karno (GBK), Riza menuturkan pihaknya belum dapat memastikan.

Dia hanya menyebut Pemprov DKI Jakarta bakal mengikuti keputusan pihak penyelenggara Formula E dalam menentukan lokasi sirkuit.

“Saya tidak ingin mendahului ya. Nanti kita tunggu saja, ditinjau dulu, dicek dulu. Tentu dengan ketentuan yang ada,” tuturnya.

Jakarta Resmi Tuan Rumah Formula E, Lokasi Masih Tanda Tanya, Penyelenggara Bilang Begini

FIA World Motor Sport Council mengumumkan penetapan Jakarta sebagai tuan rumah balap ABB FIA Formula E pada 4 Juni 2022.

Namun, masih banyak di Indonesia yang bingung dan mempertanyakan lokasi penyelenggaraan balapan mobil listrik internasional tersebut pasca-dibatalkannya Monas sebagai tempat ajang tersebut.

Hal itu di antaranya diutarakan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo.

Diketahui, Fraksi PSI menjadi bagian yang menginginkan adanya interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas ajang balapan tersebut.

“Di mana lokasinya? Sampai hari ini tidak ada dokumen resmi terkait pelaksanaan terbaru yang disampaikan secara resmi ke DPRD,” ucap Anggara, Sabtu (16/10/2021).

“Kami belum mendapat FS terbaru, proposal hitungan terbaru, dan trek yang akan di gunakan lokasinya di mana,” imbuh dia.

Anggara menyebut harus ada transparansi soal anggaran sekalipun tak dibayarkan melalui APBD untuk event berikutnya.

“Saya mau mengingatkan Pak Anies bahwa kontrak itu dibiayai oleh APBD. Jadi, kami berhak diinformasikan detailnya,” tegas dia.

Ia menilai belakangan ini narasi yang dibangun pendukung pro Formula E tidak ada lagi pembiayaan menggunakan APBD.

“Semuanya akan di biayai swasta. Padahal Rp 560 miliar untuk commitment fee itu uang pajak rakyat,” lanjutnya.

Anggara menegaskan sampai hari ini dirinya tak tahu menahu perkara lanjutan Formula E.

Ia memaparkan belum menerima rincian kajian dan proposal acara terbarunya.

Menurut dia, waktu tersisa kurang tujuh bulan tak banyak untuk melaksanakan event Formula E.

“Kalau saya melihat FIA kan sudah meng-approve kita jadi tuan rumah, tapi saya rasa mereka juga enggak tahu persiapan teknis kita bagaimana.”

“Jangan nanti malah kita sudah resmi ditunjuk, tahunya malah persiapannya masih jauh dari kata siap.”

“Ya karena ampai hari ini kami di DPRD belum melihat kajian dan proposal acara terbaru. Kami enggak tahu persiapannya sejauh apa.”

“Dari segi pendanaan juga masih belum jelas. Siapa sponsornya? Berapa biaya-biayanya dan lain-lain,” katanya.

Penjelasan Jakpro

Meski telah resmi ditetapkan FIA World Motor Sport Council, namun lokasi penyelenggaraan Formula E 2022 di Jakarta masih teka-teki.

Apalagi, belum lama ini Pemprov DKI DKI Jakarta membatalkan penggunaan kawasan Monumen Nasional (Monas) sebagai tempat ajang balapan mobil listrik itu karena masalah perizinan pemerintah pusat.

Sempat tersiar lima alternatif lokasi di mana satu di antaranya merupakan pulau reklamasi akan menjadi tempat ajang Formula E 2022 pada 4 Juni 2022 mendatang.

Lalu, di mana lokasi penyelenggaraan Formula E ?

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro), Widi Amanasto mengatakan lokasi tersebut baru akan diumumkan setelah adanya survey dari tim Formula E Operation (FEO).

PT Jakpro merupakan BUMD yang ditunjuk Pemprov DKI Jakarta sebagai penyelenggara Formula E 2022 di Jakarta 4 Juni 2022 mendatang,

“Lokasi diumumkan jika sudah disurvei tim FEO akhir Oktober. Kalau pengumuman Jakarta sebagai salah satu kota penyelenggara sudah diumumkan. Namun, lokasi menunggu final pengecekkan oleh FEO,” katanya kepada TribunJakarta.com, Sabtu (16/10/2021).

Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal Pantai Kita Maju Bersama yang menjadi alternatif lokasi untuk Formula E.

Pulau Kita Maju Bersama merupakan Pulau Reklamasi yang terletak di sebelah utara Pantai Jakarta dan Tangerang yang dibuat oleh para pengembang.

Bila digelar di sini, maka hal itu melanggar janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal Pulau Reklamasi.

“Nah malah itu yang enggak mau kita pilih juga. Kelihatannya itu bukan salah satu yang kita inginkan karena kan masalah itu juga. Jadi, mungkin itu hanya alternatif kita waktu itu, cuma prioritas utamanya kan ada beberapa,” ungkapnya.

Widi mengatakan penyelenggaraan balap mobil listrik itu juga akan sulit terealisasi bila digelar di pulau reklamasi.

Pasalnya ada beberapa hal yang memang menjadi kendala seperti kondisi di lokasi.

“Akan sulit karena bukan hanya masalah itu ya, masalah lainnya adalah gak boleh itu kan banyak jembatan. Kalau dalam Formula E itu gak boleh ada tanjakan, gak boleh ada turunan, bisa loncat nanti mobilnya. Itu yang gak boleh, makanya kemarin gak milih karena itu masalah kontur (jalan) yang gak sesuai,” jelasnya.

Saat ini, kata Widi, tim Organizing Committee atau OC yang merupakan unit kepanitiaan yang mempunyai tanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan sedang menggodok sejumlah hal.

Hal ini mengingat FEO yang akan mensurvey lokasi pada akhir bulan ini atau awal bulan depan.

“Kalau jalanan kan sudah jadi. Terus ini sudah semuanya. ini kan citu race ya bukan arena seperti Formula One yang didalam. kalau ini kan bukan, jadi jalan yang sudah ada tinggal dirapiin lagi,” ucapnya.

“Ini prosesnya kan tidak menganggu lalu lintas, yang jelas tidak menganggu masyarakat, kan ada sebagian jalur. Pada hari H jam H saja yang akan ditutup. Kita upayakan tidak akan menganggu lalu lintas,” katanya.

Trek Jalanan Formula E

Selain itu, Widi mengatakan bahwa trek jalanan dalam kota akan sangat efektif dalam mempromosikan Indonesia dan Jakarta.

“Kami ingin masyarakat dunia menyaksikan kemajuan Indonesia, sehingga mereka tanpa ragu berkunjung ke Indonesia, baik sebagai turis maupun investor” katanya.

Selanjutnya di tahun 2022, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah beberapa gelaran balap dunia, termasuk MotoGP.

Tentunya, kata Widi, kian memberikan kesempatan yang besar untuk mempromosikan negeri Indonesia.

Untuk memaksimalkan manfaat ekonomi, Formula E di Jakarta bukan hanya digelar dalam satu acara, melainkan rangkaian acara sepanjang beberapa bulan hingga Juni 2022.

Acara ini tentu akan melibatkan banyak stakeholder, termasuk UMKM.

“Kami berharap, balapan ini akan mendatangkan manfaat bagi banyak pihak” kata Gunung Kartiko, Ketua OC Jakarta E-Prix, yang juga Direktur Pengelolaan Aset Jakpro. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)