Tina Toon Minta Pemprov DKI Jakarta Tambah Pompa untuk Atasi Banjir, Heru Budi: Itu Masuk Akal

Tribunnews.com, Rabu, 20 Maret 2024
Tribun

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespon permintaan anggota DPRD DKI Jakarta Agustina Hermanto alias Tina Toon dalam penanggulangan banjir di Jakarta.
Mantan artis cilik itu meminta agar Heru menambah pompa di kali-kali Jakarta dan melakukan pengerukan agar kapasitas tali air jauh lebih maksimal saat hujan deras mengguyur.
“Itu masuk akal kok, memang saya hasil ninjau pompa di Sentiong saya minta di Kali Kresek harus ada pompa, karena dari Sunter masuk ke arah Kali Kresek sehingga bisa cepat dipompa, tidak terlalu jauh,” kata Heru di DPRD DKI Jakarta pada Rabu (20/3/2024).
Heru mengatakan, Plt Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin sudah merancang rencana pembangunan rumah pompa tersebut.
Karena itu, dia menganggap beberapa poin yang disampaikan Tina Toon masuk akal dengan perencanaan yang dibuat pemda.
“Ini Kepala Dinas SDA sudah menetapkan ini, beberapa poin-poin menjadi masuk akal termasuk pintu air, peninggian jalan terus tadi penambahan embung sama sheetpile,” ungkap Heru.
Menurutnya, pemerintah daerah berencana menambah embung untuk menampung air hujan demi menekan genangan dan banjir di permukiman warga.
Dia menargetkan, proyek itu akan dikerjakan pada tahun depan.
“Tahun lalu 13 (embung) sebelumnya 20, terus kami cari lagi lahan yang memungkinkan dan tambah embung-embung kecil,” ucapnya.
Dia menambahkan, keberadaan embung dangat efektif untuk meminimalisir banjir dan genangan. Apalagi saluran air di Jakarta kapasitasnya sangat terbatas untuk menampung air hujan.
“(Dikerjakan) 2025, curah hujan di Jakarta pada 14 Februari itu 180 mm, 150 mm saja sudah tinggi kan, saluran makro kami bisa menampung 150 mm dengan cakupan atau jangkauan curah hujan 4-5 jam tanpa intervensi banjir kiriman. Jadi titik-titik tertentu di Jakarta ada banjir, jadi terus kami tambah pompa portable, sheetpile, nambah embung,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Agustina Hermanto mengungkap insiden banjir yang terjadi saat Pemilu pada 14 Februari 2024 lalu.
Mantan artis cilik Tina Toon ini meminta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk turun tangan membenahi persoalan itu.
“Ada beberapa hal mendesak terkait kejadian dua kali banjir di awal tahun. Kebetulan saya Dapil Cilincing, Koja, Kepulauan Seribu, bahwa kemarin 14 Februari saat pemilu dan pada saat 29 Februari kami masih kebanjiran,” ujar Tinatoon.
Hal itu dikatakan Tina Toon saat menyampaikan interupsi dalam rapat paripurna tentang penyempaian laporan hasil reses pertama pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta tahun anggaran 2024.
Rapat itu dipimpin Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani dan dihadiri Heru Budi Hartono berserta jajarannya.
Tina bercerita, hujan deras saat itu mengakibatkan wilayah Kelapa Gading terendam banjir.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini memandang, perlu ada upaya ekstra bagi pemerintah daerah untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi di sana.
“Rasanya ke depan untuk faktor cuaca ekstrem ini, kita butuh effort (upaya) ekstra. Jadi ada pompa, waduk dan dan lain-lain belum cukup untuk curah hujan lebih dari 150 mm,” kata Tina.
Dalam interupsinya, Tina juga mengajukan adanya pengerukan sedimentasi lumpur yang ada di tali-tali air. Harapannya, kapasitas tali air jauh lebih maksimal ketika hujan ekstrem mengguyur Jakarta.
“Saya mengajukan kerukan, jadi banyak kerukan-kerukan yang belum dilaksanakan lagi sejak 2020-2021. Berikutnya tambahan tampungan, waduk, (pemasangan) sheetpile, sudah saya sampaikan melalui dokumen reses saya, dimohon rencanakan dan diprogramkan di tahun berikutnya,” jelasnya.
Selain itu, Tina juga meminta pemerintah daerah untuk membangun rumah pompa besar di Kali Sentiong, Jakarta Utara demi merendam banjir yang terjadi di sekitar sana.
Termasuk membangun pompa baru di wilayah Koja, Cilincing, Kelapa Gading dan Tanjung Priok, sehingga banjir bisa diminimalisir.
“Di DKI ini pengendalian air masuk ke wilayah-wilayah kita, banyak banjir kiriman. Contoh di utara kena dari timur, jadi harus ada pengendalian di utara di pintu air TPI dan Cakung Lama,” tuturnya. (faf)