Tanda Tanya Venue Formula E Jakarta Setelah Ditunda ke 2022

www.detik.com, Kamis, 25 Maret 2021

Formula E yang bakal digelar di Jakarta ditunda sampai tahun 2022. Tanda tanya venue balap Formula E pun muncul lantaran sampai saat ini arena balap masih dicari.

Awalnya Project Director Sportainment PT Jakarta Propertindo (Perseroda) M Maulana menjelaskan soal commitment fee Formula E. Jakpro selaku pihak yang ditunjuk sebagai penyelenggara menegaskan commitment fee Formula E tidak dikembalikan karena ajang Formula E hanya ditunda.

“Kita tidak mau membatalkan Formula E di Jakarta, hanya menunda. Karena itu, commitment fee yang sudah dibayarkan akan digunakan untuk pelaksanaan event ini 2022 nanti,” papar Maulana dalam keterangannya, Selasa (23/3/2021).

Dia juga menerangkan soal proses penyelenggaraan yang saat ini dilakukan diskusi dengan pihak swasta untuk berkolaborasi menyukseskan Formula E 2022. Termasuk soal masih dicarinya lokasi alternatif venue balap Formula E.

“Saat ini lokasi masih dalam pertimbangan ke beberapa lokasi yang memiliki potensi untuk menunjukkan city branding dan ikon-ikon Kota Jakarta. Itu artinya, Jakarta akan jadi sorotan dunia dan akan dilihat oleh seluruh dunia,” kata Maulana.

Untuk diketahui, terkait lokasi balap Formula sempat digodok di beberapa tempat. Setidaknya ada tiga lokasi yang pernah diusulkan. Antara lain Kemayoran, GBK, dan terakhir di Monas.

Namun sampai saat ini, finalisasi penentuan venue balap Formula E belum juga selesa. Direktur Operasional Jakpro Muhammad Taufiqurrahman mengungkapkan saat ini pihaknya berupaya memenuhi persyaratan yang diminta Formula E Operation (FEO) ltd selaku pemegang lisensi.

“Kalau dulu sempat di-review tiga lokasi, kemudian Monas sempat dinominasi, mungkin sekarang harus review ulang dengan FEO karena selain dari sisi aspek teknis juga harus ada ikon Jakarta yang akan tampil,” kata Taufiqurrahman saat dihubungi, Rabu (24/3/2021).

Taufiq menilai, untuk memenuhi aspek historis, arena Formula E harus menampilkan ikon-ikon Ibu Kota di kancah internasional. Untuk itulah, pihaknya sedang mengkaji ulang venue ajang balapan mobil listrik itu. Tak hanya itu, Jakpro turut mempertimbangkan hasil audit BPK.

“Intinya di Jakarta, karena standar internasional tidak mudah, artinya harus dipenuhi berbagai aspek teknis dan aspek historis, ikon-ikon Jakarta yang harus dipilih,” jelasnya.

“Dari BPK tentu kita jadikan bahan pertimbangan. Itu kan masukan berharga dari BPK, jadi kita harus ikuti,” lanjut Taufiq.

Dia menegaskan hingga kini belum ada keputusan pasti terkait lokasi final Formula E. Di sisi lain, Jakpro sempat meninjau tiga lokasi, yaitu Monas, Kemayoran, dan kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

“Sampai saat ini belum ada keputusan memakai Monas atau di mana pun. Kalau tahun lalu pilihannya Monas, terus ada Kemayoran dan GBK. Tahun lalu yang jadi pertimbangan itu, sekarang belum ada keputusan final,” tegasnya.

Dari pihak Pemprov DKI, Wagub Ahmad Riza Patria menyebut nantinya ada pihak panitia dan penyelenggara yang bisa menentukan lokasi terbaik untuk Formula E di Jakarta. Jadi, lanjut Riza, penyelenggaraan ajang balap internasional itu berjalan baik dan berdampak positif.

“Awalnya kan kita sudah putuskan di Monas, tentu ini jadi kebijakan sementara ini. Namun demikian, terus kita lakukan kajian apakah ada tempat lain dan sebagainya,” ujar Riza .