Ramai Foto Rumah Mewah fee dari Pengembang untuk Anies, Gerindra Hingga DPRD DKI Berkomentar

www.tribunnews.com, Selasa, 25 Mei 2021

Sepanjang Sabtu (22/5/2021) di media sosial berseliweran foto sebuah rumah mewah dengan narasi rumah itu sebagai fee yang diberikan pengembang kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam foto-foto yang disebar secara massif itu, rumah mewah disebut berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Namun, isu yang sudah terlanjur tersebar itu kemudian terbantahkan.

  Berawal dari penelusuran founder Drone Emprit, Ismail Fahmi melacak sumber foto yang dibagikan itu.

Aplikasi Drone Emprit yang merupakan sebuah sistem berfungsi memonitor dan menganalisa media sosial berbasis big data.

Dari penelurusan itu didapatkan fakta bahwa foto itu dicomot dari sebuah situs jual beli rumah.

Adapun lokasi rumah berada di Cipayung Jakarta Timur, bukan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seperti yang dinarasikan.

“Tutorial cara mengetahui sumber foto: – install extension Reverse Image search – klik kanan foto yg mau dicek, pilih All Search Engine – lihat Tab Yandex, lihat daftar gambar yg mirip – ketemu sumber aslinya: dari http://Rumahdijual.com,” tulis Ismail Fahmi di akun Twitternya, Sabtu.

Komisaris Ancol yang juga pendukung Anies Baswedan, Geisz Chalifah geram dengan pihak-pihak yang mencoba memfitnah Anies Baswedan.

Ia pun mengapresiasi penelurusan yang dilakukan Fahmi untuk mengungkap hoaks yang ditujukan kepada Anies.

“Ceritanya ada kaum otak dikit jadikan foto itu sebagai bahan fitnah. Lalu anda telah memberi pelajaran pada mrk betapa mudahnya mencari data foto itu asalnya dari mana. Fitnah mereka berakhir dengan sangat memalukan. Terimakasih sudah membuka fakta,” tulisnya.

Bahkan adapula yang dengan sengaja membuat narasi maupun desain poster yang menyebut Anies mendapatkan rumah dari pengembang.

“Nih kaum otak dikit kalau mau fitnah belajar dulu. Sempak Merah. jalan raya Cipayung adanya di Jakarta Timur, wilayah Kebayoran di JKT Selatan, ada kebayoran baru ada kebayoran lama. Rawa belong di kebayoran lama, Blok M di kebayoran baru,” tulis Geisz menyindir seseorang yang turut menggaungkan isu tersebut di media sosial

Geisz yang dulu adalah pendukung Ahok heran dengan pihak-pihak yang terus menerus mencoba menjatuhkan nama Anies Baswedan bahkan dengan berbagai macam cara, termasuk membuat fitnah.

“Kaum OD ga mampu bersaing gagasan apalagi karya, modalnya cuma fitnah melulu. Hasilnya survey Anies sll tertinggi. Gue ga urusan dengan survey, gue cuma kasihan dgn tenaga medis yg cape dengan pasien corona harus ngadepin pula kaum bipang yang tiba-tiba pada sakit jantung,” ujarnya.

Gubernur Anies Respon Tuduhan Dapat Rumah dari Pengembang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya buka suara soal tuduhan menerima rumah baru dari pengembang reklamasi.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu meminta bukti adanya dugaan gratifikasi dari kabar yang beredar.

Anies menyebut, pihaknya tidak perlu membuktikan atas tudingan berita itu.

“Saya tidak perlu membuktikan, yang membuktikan yang menuduh,” kata Anies saat diminta tanggapannya di Balai Kota DKI pada Senin (24/5/2021).

Anies lalu meminta kepada rekan wartawan untuk menelusuri informasi tersebut, termasuk lokasi rumah dan sumber kabar itu.

“Jadi ini kesempatan buat teman-teman untuk bisa menunjukkan ini berita yang sahih atau berita yang tidak sahih karena tanggung jawab penulis berita adalah membuat bukti atas berita yang ditulis,” jelas Anies.

Dituduh Terima Rumah Mewah, Gerindra: Nggak Ngerti Selera Anies yang Suka Rumah Antik

Penasehat Fraksi Gerindra DPRS DKI Jakarta Mohammad Taufik berang dengan tuduhan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disebut menerima rumah mewah.

Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini menyebut, pihak pemfitnah tidak tahu selera Anies yang suka dengan rumah antik.

“Itu perbuatan jahat, tapi terlalu bodoh. Kenapa bodoh? Karena orang ini nggak ngerti tastenya pak Anies kayak apa. Bukan tipe rumah dia kayak gitu, tapi rumahnya antik,” kata Taufik di DPRD DKI Jakarta pada Senin (24/5/2021).

Taufik melanjutkan, pihaknya juga telah menelusuri kabar pemberian rumah mewah yang disebut berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Setelah dicek, foto rumah mewah bergaya Eropa itu didapat dari aplikasi jual-beli rumah dan berada di daerah Cipayung, Jakarta Timur.

“Itu gampang penelusurannya, ada linknya. Jadi saya kira yang melakukan itu menurut saya, pertama tidak profesional. Kedua, itu perbuatan jahat. Jadi saya paham tastenya pak Anies. Setahu saya dia rumahnya cuma satu,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Taufik juga menanggapi kabar bahwa tuduhan tersebut bersumber dari pegiat media sosial Deni Siregar.

Kata dia, Deni belum bisa move one atau tidak bisa melupakan hasil Pilkada 2017 lalu, di mana calon yang dibelanya kalah dalam ajang itu.

“Deni Siregar kan emang belum move on aja. Dia maunya calon dia yang menang. Itu doang, yang kedua menurut saya, orang yang meluncurkan ini nggak profesional. Bisa dicari rumah itu, itu aja sudah salah,” ujarnya.

“Orang kira itu kalau kalah, pendukungnya itu sakit hatinya seumur hidup. Dan yang buat saya nggak fairnya itu, maunya menang. Terus kalau orang lain yang menang dianggap nggak benar, kalau dia menang itu benar,” lanjutnya.

Meski difitnah, Taufik yakin Anies tak akan menempuh jalur hukum.

Dia juga menganggap, masyarakat telah pintar memilih informasi yang benar.

“Ngapain kami ngeladenin itu. Pada akhirnya masyarakat paham, ya kita kan nggak boleh mendoakan yang jelek, kita doakan saja yang baik. Semoga ada kesadaran spiritual, bahwa apa yang dilakukannya itu keliru, dan bisa merusak (nama baik) orang,” jelas dia.

Anies Ditunding Dapat Rumah dari Pengembang Reklamasi, PKS: Makin Dekat 2024, Makin Banyak Hoaks

Fraksi PKS DPRD DKI buka suara soal tudingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima rumah mewah dari pengembang reklamasi.

Informasi yang beredar di media sosial ini pun disebut sebagai fitnah dan upaya menghancurkan nama baik Anies Baswedan.

“Saya kira ini berita hoaks, apalagi yang mempopulerkan adalah lawan politik Anies,” ucap politisi PKS Abdul Aziz, Senin (24/5/2021).

Ketua Komisi B DPRD DKI ini pun menyebut, isu seperti ini sengaja dibuat untuk menjelekan nama baik mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Terlebih, santer dikabarkan Anies bakal maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.

“Makin dekat pemilu, makin banyak saja berita seperti ini,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Tudingan Anies Terima Rumah Mewah Makin Liar

Isu Anies menerima rumah mewah dari pengembang reklamasi viral di media sosial.

Tudingan ini pun semakin liar setelah penggiat media sosial Denny Siregar (@Dennysiregar7) turut mengomentarinya.

Bila Denny Siregar ataupun ada masyarakat yang mengetahui kebenaran isu tersebut, Abdul Aziz pun menantang mereka untuk melaporkannya langsung kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kalau memang benar, ada bukti-buktinya, silakan saja lapor (KPK),” kata dia.

Namun, bila tak bisa membuktikan kebenaran informasi tersebut, ia meminta penyebar isu dan pihak-pihak yang mempopulerkannya, termasuk Denny Siregar untuk berani bertanggungjawab.

“Mereka harus siap bertanggungjawab jika dituntut balik karena menyebarkan fitnah,” tuturnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)