Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Perwakilan BPK RI Provinsi DKI Jakarta tahun terasa sangat istimewa, dimana Penceramah/Da’i yang panitia hadirkan Penceramah Kondang yang sering menghiasi layar kaca televise Ustadz Muhammad Arifin Ilham Pendiri Majlis Dzikir Az-Zikra.
Dalam Pembukaannya, KasubAud DKI Jakarta I Joko Agus Setiono, SE., Ak megajak kepada jama’ah yang hadir untuk bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya kita masih diberi kesempatan, diberi kekuatan, diberi kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita serta tugas dan kewajiban kita mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara kita tercinta.
Dan semoga kita menjadi pengikut dan umat Nabi Agung Muhammad SAW sampai akhir zaman, tambah Joko.
Merupakan bagian dari upaya kita untuk merenungkan nilai-nilai luhur, menghadirkan kembali keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan kita sehari-hari. Melalui peringatan Maulid Nabi ini, kita pupuk jiwa dan rohani kita, dengan ajaran Islam yang luhur dan agung, kita tanamkan akhlaq yang mulia, dan kita sebarkan nilai kebijakan dan kemanusiaan yang diteladankan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Mengajak kepada kita semua, untuk menjadikan Peringatan Maulid Nabi ini sebagai momentum untuk meningkatkan toleransi dan kebersamaan, untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran agama dengan benar serta untuk menghormati sesama kita yang berbeda keyakinan, kepercayaan dan pemahaman.
Mengawali tausiyahnya, Ustadz Arifin Ilham mengajak jemaah yang hadir untuk berdzikir dan bermunajat kepada Allah SWT. Hal tersebut untuk mengingatkan kepada kita semua, bahwa hidup kita di dunia ini, sekedar mampir, dunia ini bagaikan terminal dan jembatan yang akan kita lewati dan nantinya kita pasti akan masuk alam kubur, yang sebelumnya juga pasti melewati pintu sakaratul maut dan akan dibangkitkan kembali oleh Allah SWT dan kemudian dikumpulkan di Padang Masyar dan akan hidup selama-lamanya di akhirat.
Menurutnya, waktu yang Allah SWT berikan untuk mengumpulkan bekal menuju akhirat terlalu sebentar. Bagi hamba yang beriman, tidak akan main-main menggunakan dan memafaatkan waktu yang terlalu singkat itu.
Paling cerdas dan paling pintar diantara umatku adalah mereka yang paling banyak mengingat mati dan lalu mempersiapkan hidup setelah mati, kata Arifin.
Rasulullah mengingatkan kepada kita, bahwa yang mengikuti mayit/jenazah ada 3, yakni keluarganya, hartanya dan amalnya. Diantara ke tiga itu, yang pasti ikut mayit itu adalah amalnya, jelas Arifin Ilham.
Nabi Muhammad SAW, dihadirkan oleh Allah SWT sebagai Uswah teladan terbaik, hamba yang sukses, yang mengolah hidup sesaat ini berarti untuk hari panjang di akhirat nanti, bahkan kesuksesan dimulai bukan hanya di akhirat tetapi juga di dunia ini. Bagi mereka yang meneladani Rasulullah Muhammad SAW, merekalah golongan umat Muhammad SAW yang berorientasi ingin selamat dan bahagia selama-lamanya di akhirat, ungkap Ustadz.