www.idntimes.com, Senin, 4 Oktober 2021
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan gerebek lumpur di Waduk Munjul, Jakarta Timur, pada Senin (4/10/2021). Sebanyak 10 unit alat berat dikerahkan dalam gerebek lumpur kali ini.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan alat berat itu terdiri dari tiga unit ekskavator long arm, enam unit ekskavator standar dan satu unit ekskavator amphibi kecil.
“Dalam upaya pencegahan dampak musim hujan melalui gerebek lumpur ini, kami Dinas SDA selalu berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari Wali Kota Jakarta Timur, kecamatan, Sudin Bina Marga Jakarta Timur, UPK Badan Air, PPSU, serta Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur,” kata Yusmada.
1. Ada 100 personel diturunkan dengan target pengerukan 163 ribu meter kubikJakarta)
Yusmada menyampaikan sebanyak 100 personel lintas dinas dikerahkan untuk melakukan pengerukan sedimen lumpur dan sampah di Waduk Munjul. Ia menargetkan 163 ribu meter kubik lumpur terangkat.
“Target pengerukan di Waduk Munjul adalah 163.163,57 meter kubik (m3),” katanya.
2. Sebagian hasil kerukan akan dibuat tanggulDKI Jakarta)
Yusmada mengungkapkan sebagian lumpur yang diangkat dari Waduk Munjul akan dibuat tanggul. Kemudian, sebagian lainnya akan dikirim ke dump site di daerah TPU Bambu Apus, Jakarta Timur.
Kegiatan pengerukan yang dilakukan pada segmen Waduk Munjul dilaksanakan untuk mengurangi beban kali. Diharapkan, gerebek lumpur ini dapat mengurangi risiko banjir di lokasi sekitar hingga di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
3. Masyarakat diimbau tak buang sampah sembarangan)
Yusmada berharap manfaat kegiatan gerebek lumpur ini dapat langsung dirasakan masyarakat, khususnya penanganan banjir. Di sisi lain, ia mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan yang bisa menyebabkan banjir.
“Oleh karena itu, mari kita semua berkolaborasi untuk menangani permasalahan banjir di Jakarta. Bisa mulai dari yang paling sederhana, yaitu tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.