Pemprov DKI Berupaya Atasi Kawasan Padat Penduduk melalui Pembangunan Rusun

www.kompas.com, Senin, 22 Agustus 2022
Kompas

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah berupaya mengatasi persoalan di kawasan padat penduduk melalui pembangunan rumah susun (rusun). Riza mengakui, pengelolaan kawasan padat penduduk memang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Hal ini ia sampaikan dalam merespons peristiwa kebakaran di kawasan padat penduduk, Jalan Simprug Golf II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022).
“Memang kita ketahui di Jakarta ini masih ada RW-RW yang cukup padat, dan ini menjadi PR kita bersama,” tuturnya, saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/8/2022). “Semua kota di dunia ini, tidak terkecuali Jakarta, itu punya wilayah-wilayah yang padat (penduduk). Bahkan ada juga yang mungkin masih kumuh,” sambung dia. Menurut Riza, masalah kebakaran di kawasan padat penduduk bisa diselesaikan dengan pembangunan rusun, termasuk pembangunan rumah DP Rp 0. “Jakarta dengan program rumah DP Rp 0 itu terus kami kembangkan, kami tingkatkan,” sebutnya. Di sisi lain, ia menyatakan bahwa program pembangunan rusun tak hanya mampu menyelesaikan permasalahan kawasan padat penduduk. Warga yang tinggal di bantaran sungai atau yang terkena imbas dari pengerjaan sebuah proyek juga diprioritaskan untuk menjadi penghuni rusun di Ibu Kota. “Kami prioritaskan masyarakat yang ada di bantaran sungai, yang terkena proyek-proyek pembangunan, termasuk di daerah-daerah padat, kumuh, menjadi menjadi prioritas,” kata Riza
Sebelumnya, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Agus Widar mengatakan, pihaknya masih perlu melakukan pendataan terkait dengan total kerugian dan jumlah rumah yang terbakar. “Kami masih mendata dulu, berapa rumah yang terbakar, tentu menunggu proses pemadaman,” kata Agus Agus juga menyebut bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN untuk proses pemadaman listrik guna menghindar kecelakaan yang tidak diinginkan. Sementara itu, Lurah Grogol Selatan Andi mengatakan bahwa akibat dari musibah kebakaran yang terjadi, sekitar 120 kepala keluarga (KK) terdampak. “Untuk KK yang terdampak, sementara ini kurang lebih 120, tapi itu sifatnya sementara dan kami belum melihat lebih dalam lagi,” ucap Andi. Andi menyebutkan bahwa 120 KK yang terdampak tersebut merupakan warga yang tinggal di rumah permanen dan semipermanen. Ia mengatakan, usai kobaran api berhasil dijinakkan, pihaknya akan segera mengevakuasi para warga ke bangunan gereja yang berada dekat dari lokasi kebakaran.