www.kbanews.com, Rabu, 14 September 2022
Kba
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) membangun lajur sepeda sepanjang 196,45 kilometer pada 26 segmen.
Segmen tersebut terdiri dari 12 lajur sepeda terproteksi sepanjang 39,06 kilometer dan 25 lajur sepeda berbagi 156,79 kilometer.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, kini progres pembangunan lajur sepeda di 26 segmen rute baru mencapai 10 persen mencakup pekerjaan pengecatan marka jalan. Pembangunan lajur ini ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2022.
“Setelah pengecatan marka jalan akan langsung dipasangi rambu dan pembatas. Lajur yang sudah selesai dibangun sudah bisa langsung digunakan pesepeda. Prediksi pembangunan seluruh lajur sepeda selesai Desember 2022,” ujar Syafrin dalam keterangannya Selasa, 13 September 2022.
Nantinya, lanjut Syafrin lajur sepeda terproteksi akan diberikan pembatas berupa stick cone, sedangkan lajur sepeda berbagi akan dipasangi paku jalan road stud.
Syafrin menjelaskan, saat ini total lajur sepeda eksisting di Jakarta sepanjang 114,5 kilometer. Dengan perluasan ini, maka panjang lajur sepeda di Jakarta nantinya lebih kurang 300 kilometer.
Pembangunan lajur sepeda merupakan Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Nomor 36 terkait Pengembangan Prasarana dan Sarana Sepeda.
Selain itu, juga program Jakarta Ramah Bersepeda yang merupakan kampanye dari Pemprov DKI Jakarta dalam rangka meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung kendaraan ramah lingkungan dengan pembangunan lajur sepeda terintegrasi di wilayah Jakarta.
“Perubahan paradigma transportasi di DKI diwujudkan melalui kebijakan prioritas penanganan transportasi yang menempatkan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda sebagai prioritas kedua setelah pejalan kaki,” tandas Syafrin.
Berikut 26 segmen atau rute lajur sepeda yang dibangun tahun 2022 sepanjang 196,45 kilometer:
1. Prof. Dr. Satrio-Kampung Melayu (13,50 kilometer).
2. D.I. Panjaitan-Yos Sudarso (23,78 kilometer).
3. Gambir-Cikini-Rasuna (15,44 kilometer).
4. Tugu Tani-Simpang Senen (1,58 kilometer).
5. Simpang Senen-Salemba Raya (5,75 kilometer).
6. Otto Iskandar Dinata (4,33 kilometer).
7. M.T. Haryono-Gatot Subroto-Palmerah (19,25 kilometer).
8. Dr. Sahardjo-Dr. Supomo (9,25 kilometer).
9. Kebayoran Baru Extention (6,63 kilometer).
10. Pattimura-Iskandarsyah Raya (3,77 kilometer).
11. Pejompongan Galunggung (8,75 kilometer).
12. Perintis Kemerdekaan-Simpang Senen (16,79 kilometer).
13. S. Parman (8,41 kilometer).
14. Juanda – Pecenongan (1,74 kilometer).
15. Suryopranoto-Pos (6,36 kilometer).
16. Simpang Rasuna-Ragunan (8,50 kilometer).
17. I Gusti Ngurah Rai (12,74 kilometer).
18. Dewi Sartika (5,54 kilometer).
19. K.H. Mas Mansyur (8,84 kilometer).
20. Cideng Raya (2,32 kilometer).
21. Cikajang (0,64 kilometer).
22. Kapten Tendean (6,63 kilometer).
23. Tentara Pelajar (4,18 kilometer).
24. Trunojoyo (0,94 kilometer).
25. Wolter Monginsidi (1,94 kilometer).
26. Senopati-Suryo (3,00 kilometer). (kba)