NasDem Analisis Penyebab Banjir Jakarta, Belum Dinormalisasi hingga Sampah

Detik.com, Selasa 9 Februari 2021

 

NasDem DKI Jakarta menilai ada sejumlah faktor penyebab banjir di Ibu Kota awal Februari ini. Menurut NasDem, beberapa faktor penyebab banjir di awal Februari ini adalah penyelesaian normalisasi sungai hingga masalah sampah.

“Memang banjir di bawah komisi saya, saya Wakil Ketua Komisi D. Memang beberapa waktu lalu terkait dengan APBD Perubahan, kebetulan dari Dinas SDA itu pendapatan anggaran dari PEN senilai Rp 1 triliun itu untuk masalah, satu kelanjutan normalisasi atau naturalisasi. Yang kedua masalah pompa beberapa wilayah. Ketiga masalah penyelesaian waduk,” kata kata Wakil Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh, kepada wartawan, Senin (7/2/2021).

Nova mengaku telah meninjau lokasi banjir di Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Dia kemudian mengungkap penyebab banjir itu.

“Nah tetapi saya juga cek di Pejaten Timur ternyata masih belum selesai ini masalahnya. Jadi beberapa rumah warga masalah penyelesaian normalisasi atau naturalisasi pembebasan hak untuk warga itu belum selesai. Ini aturan ini sepertinya di 2020 tidak ada alokasi dana untuk banjir, karena istilahnya mengalami benar–benar untuk penanganan COVID,” tutur dia.

Nova menjelaskan pada 2021 ini DKI Jakarta memiliki anggaran Rp 1 triliun dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk penanganan banjir. Dia meminta agar penanganan banjir ini dituntaskan.

“Tetapi artinya saya menyarankan juga dari APBD Perubahan di 2020 maupun di 2021 dapat dana PEN Rp 3 triliun lagi. Saya rasa bahwa benar–benar harus fokus bagaimana PR (pekerjaan rumah) 2020 harus selesai, bagaimana penanganan banjir ini,” tutur Nova.

Selain itu, Nova juga menyoroti masalah sampah. Dia mengatakan sampah juga berasal dari hulu sehingga perlu diatasi.

“Kedua saya cek juga masalah sampah juga masih belum terselesaikan. Nah ini kaitannya sampah di beberapa wilayah ya. Misalnya di Ciliwung itu kan dari hulu sampai ke bawah, memang ada rencana Pemprov dari Dinas LH juga ingin membuat suatu jaring untuk sampah gitu kan. Itu yang baru kita selesaikan, itu di APBD 2021. Ini memang belum ada sama sekali kan, karena belum ada proses lelang dan lain–lain. Banyak progres kerjaan ini belum maksimal, karena terkait dengan masalah PR–PR yang lama,” katanya.

Simak video ‘Curhat Pengungsi Banjir Kampung Melayu, Butuh Makanan hingga Selimut’:

Nova kemudian mengungkap masalah banjir di Rajawati, Jaksel. Menurutnya, terjadi cekungan di lokasi tersebut dan juga masalah normalisasi belum tuntas.

“Problem Rawajati itu kalau saya lihat masalahnya cekungan, itu belum ada naturalisasi, normalisasi karena langsung menjorok, langsung di bibir sungai, memang harus dibebaskan beberapa meter ke belakang, idealnya seperti itu, nah proses itu belum selesai juga sampai sekarang di daerah Rawajati tersebut kan,” tutur Nova.

“Kalau alokasi pompa untuk Jakarta Selatan, termasuk Pancoran, Pajaten Timur itu ada 56 pompa mobile yang sudah dianggarkan 2021 ini. Jadi ada pompa bantuan 56 pompa mobile. Kalau belum ditanggung susah juga mau buang ke mana air masuk juga, apalagi berdekatan. Ini problem penyelesaian juga tanggul laut di utara Jakarta, itu masih proses. Ini banyak problem kita yang harus kita selesaikan tahun ini,” imbuhnya.

Lebih jauh, Nova juga meminta pengungsi banjir diperhatikan. Dia meminta agar protokol kesehatan dijalankan untuk mencegah penularan COVID–19.

“Tadi saya cek, masalah pengungsi ada beberapa di tempat pengungsi sebentar, saya imbau juga protokol kesehatan harus diutamakan juga, jangan sampai nanti jadi klaster baru, itu juga sangat penting. Mengungsi pasti ngumpul semuanya di situ kan, pasti susah, artinya juga jangan sampai satu ruangan itu kita batasi, jangan semua bergerombol di sana. Jadi alokasi tempat yang bisa dipakai, ada tempat penampungan sementara tidak ada kegiatan boleh–boleh aja. Tetapi juga benar–benar mematuhi prokes,” katanya.

Diketahui, banjir masih sejumlah titik di Jakarta. Banjir menggenangi kawasan Pejaten Timur, Rawajari dan Kampung Melayu.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis potensi hujan lebat yang bakal terjadi pada Senin hingga Selasa (8–9 Januari 2021). Hujan tersebut diprediksi bisa mengakibatkan banjir atau banjir bandang di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta yang berstatus siaga.

Berdasarkan keterangan dari BMKG yang diterima detikcom, Minggu (7/2/2021), ada 4 provinsi yang berstatus siaga banjir. Di antaranya adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.