www.detik.com, Kamis, 29 April 2021
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkolaborasi bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mewujudkan mimpi ‘tentang Kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa. Keduanya ingin mempercantik area wisata di Jakarta itu.
BUMN dan BUMD pun berkolaborasi membentuk joint venture antara tiga entitas, yakni Jakarta Experience Board/PT Jakarta Tourisindo (JXB), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
“Kami berbangga kita diajak kerja sama kembali membangun Kota Tua yang sudah lama tertinggal,” kata Erick dalam sambutannya di Kawasan Kota Tua, Jakarta, kemarin Rabu (28/4/2021).
Kolaborasi BUMN dan BUMD di atas ditandai dengan penandatanganan dokumen Perjanjian Pokok atau Head of Agreement (HoA) yang dilakukan oleh Direktur Utama JXB Novita Dewi, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan Direktur Utama PT MITJ Tuhiyat.
Kerja sama tersebut bertujuan menyulap Kota Tua-Sunda Kelapa menjadi kawasan pariwisata terpadu yang modern dan tetap mempertahankan nilai heritage. Diharapkan itu dapat mengokohkan Jakarta sebagai salah satu destinasi pariwisata paling bersejarah di Indonesia.
“Kebetulan dengan kerja sama yang sebelumnya sukses bagaimana moda transportasi ini berjalan, tentu sekarang juga kita tingkatkan dengan kerja sama Kota Tua dan Sunda Kelapa,” sebutnya.
Kegiatan penandatanganan Perjanjian Pokok Tentang Pembentukan Perusahaan Patungan Pengelola Kawasan Kota Tua – Sunda Kelapa itu disaksikan oleh Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Seperti apa wajah Kota Tua-Sunda Kelapa yang diimpikan Erick-Anies? Berlanjut ke halaman berikutnya.
Selain menata kawasan menjadi wisata yang ramah pejalan kaki, revitalisasi juga mengintegrasikan transportasi di kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa.
Keterlibatan BUMN Pariwisata ITDC dalam pengembangan Kota Tua-Sunda Kelapa mengingat daya tarik di kedua lokasi tersebut berupa bangunan dan fasilitas yang mayoritas merupakan aset milik BUMN seperti Pelabuhan Sunda Kelapa milik Pelindo 2, Stasiun Kota/BEOS milik KAI, Museum Bank Mandiri milik Bank Mandiri, dan lain sebagainya.
“Saya kagum dan seluruh Kementerian mendukung ide ini dan Alhamdulillah kita juga sudah melakukan beberapa kali rapat dengan ITDC, tinggal nanti bagaimana dukungannya supaya mimpi ini jadi kenyataan, tidak hanya wawasan-wawasan yang hanya nanti dikenang di kemudian hari. Insya allah kita dukung penuh,” lanjut Erick.
Dia bermimpi Sunda Kelapa bisa seperti kawasan wisata di Bali hingga Labuan Bajo. Sejalan dengan itu, dirinya mengatakan bahwa kebetulan PT Pelindo I-IV sedang memperbaiki fasilitas yang dikelola oleh BUMN pelabuhan tersebut, salah satunya adalah Sunda Kelapa.
“Kita punya mimpi bersama dengan Pak Gubernur bagaimana Sunda Kelapa bisa kembali bersandar kapal Cruise yang bisa representatif, seperti yang kami sekarang sedang bangun di Bali ataupun di Labuan Bajo. Kalau kita bangun di Bali dan Labuan Bajo, kenapa Jakarta-nya tidak. Nah, karena itu fasilitas pendukungnya juga harus dilakukan,” katanya.
Erick Thohir menyinggung situasi pandemi virus Corona (COVID-19), di mana pariwisata berbasis turis lokal sudah saatnya untuk dibangun. Dia tak menampik bahwa turis internasional penting, tapi turis lokal tidak boleh dilupakan.
“Tetapi kita juga tidak boleh memeram mata kita ketika data-data menunjukkan sebelum COVID itu sendiri 78% adalah domestik turis yang selama ini kita belum melayani, kita masih setengah hati melayani turis lokalnya,” sebutnya.
Oleh karena itu, pihaknya tidak segan-segan untuk membantu Anies dalam membangun dan memfasilitasi turis domestik.
(toy/fdl)