Titik awal Hari Kebangkitan Nasional ditandai dengan lahirnya sebuah organisasi pemuda bernama Boedi Oetomo. Adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesouemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Boedi Oetomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan. Lahirnya Boedi Oetomo dalam proses perjalanannya mampu memicu munculnya organisasi- organisasi pergerakan kaum muda, baik yang bersifat kedaerahan, politik, serikat pekerja, keagamaan, kewanitaan, dan kepemudaan
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta melaksanakan upacara memperingati 104 tahun Hari Kebangkitan Nasional (21/5) bertempat di halaman kantor perwakilan. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Kalan Provinsi DKI Jakarta, Blucer W. Rajagukguk dan sebagai komandan upacara saudara Aditya Indi Pratama. Upacara diikuti oleh para pejabat struktural dan pegawai Perwakilan Provinsi DKI Jakarta dan Inspektorat Utama BPK RI.
Peringatan Harkitnas yang ke 104 tahun 2012 ini menjadi penting apabila nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilai-nilai kejujuran dan nilai-nilai kebersamaan menjadi ciri ke-Indonesia-an kita, yang telah dipelopori oleh para pendahulu kita melalui gerakan Boedi Oetomo tersebut, dapat dijadikan suatu enerji bagi langkah-langkah kita ke depan. Juga sekaligus menjadi renungan dan evaluasi sejauh mana semangat nasionalisme tersebut terimplementasi dalam setiap profesi, tugas dan tanggung jawab perilaku masing-masing individu warga negara Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, demikian petikan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Tifatul Sembiring yang dibacakan oleh Inspektur Upacara.
Mudah-mudahan semangat kebangkitan nasional yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, yang kita peringati pada tahun 2012 ini, tetap dan terus menjadi obor penerang dan pencerah bagi langkah anak bangsa menjaga dan mengembangkan konstruksi nasionalisme yang bercirikan ke-Indonesia-an sejati. (KA)