Jakarta – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sempat membicarakan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras saat bersantap siang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ini penjelasan Luhut.
“Tadi sudah dijelasin Pak Ahok, enggak ada (masalah), baik-baik saja semua,” kata Luhut usai pertemuan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2015).
Menurut dia, tak ada masalah dalam pembelian lahan RS Sumber Waras yang diributkan anggota DPRD DKI itu.
“Saya enggak lihat ada masalah,” sambungnya.
Kasus pembelian lahan ini bermula dari laporan hasil pemeriksaan BPK Perwakilan Jakarta yang menyatakan adanya kerugian negara sebesar Rp 191 miliar dalam pembelian lahan RS Sumber Waras tahun 2014.
Hal ini merujuk pada selisih harga yang berbeda yang ditawarkan PT Ciputra Karya Utama di tahun 2013 dengan harga yang didapatkan Pemprov DKI di tahun 2014 saat membeli lahan tersebut.
Tahun 2013, PT Ciputra Karya Utama menawar lahan tersebut sebesar Rp 564 miliar untuk dibangun pusat perbelanjaan, namun tak disetujui Pemprov DKI. Sementara itu, di tahun 2014 harga lahan tersebut sudah naik menjadi Rp 755, 689 miliar.
Hasil LHP BPK inilah menjadi salah satu dasar Pansus Sumber Waras DPRD DKI melapor ke KPK. Untuk bahan penyelidikan, KPK meminta BPK RI melakukan audit investigatif terkait kasus tersebut. Sejumlah SKPD DKI sudah dipanggil termasuk Ahok diperiksa selama 9 jam oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan dimintai keterangan terkait pembelian lahan RS Sumber Waras pada 2014.
Meski BPK merekomendasikan pembatalan pembelian lahan, Ahok bersikukuh tak ada yang salah dalam pembelian lahan itu karena dibeli sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) lahan tersebut tahun 2014.
(mnb/aan)
http://news.detik.com/berita/3086109/luhut-saya-tidak-melihat-masalah-di-kasus-rs-sumber-waras