Legislator Komisi E DPRD DKI Jakarta, Farah Savira mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang langsung memberikan bantuan kepada penyintas kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Farah mengatakan, respons tanggap dari seluruh dinas terkait dilakukan untuk meminimalisir kerugian dan membantu pemenuhan kebutuhan para penyintas kebakaran.
“Tentu kami sangat mengapresiasi langkah dan gerak cepat dari Pemprov DKI Jakarta, khususnya Dinas Gulkarmat dan Dinas Sosial dalam menangani kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong,” ujarnya, Kamis (12/12).
Farah menuturkan, peristiwa kebakaran rawan terjadi di wilayah padat penduduk. Untuk itu, sosialisasi dan edukasi pencegahan dan penanganan dini kebakaran kepada warga perlu terus digencarkan.
“Jadi bagaimana penggunaan listrik yang aman hingga penyimpanan bahan yang mudah terbakar. Kita harus bekerja sama dengan PLN untuk mencegah pemasangan instalasi listrik yang tidak benar,” terangnya.
Ia juga mengusulkan agar setiap RT/RW di Jakarta memiliki alat pemadam api ringan (APAR) dan diadakan pelatihan penggunaannya.
“Ini penting supaya masyarakat bisa segera melakukan pemadaman api lebih cepat,” ungkapnya.
Sementara itu, Legislator Komis E DPRD DKI Jakarta lainnya, Dina Masyusin menuturkan, pendataan dan verifikasi data para korban telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta agar bisa memberikan layanan sesuai kebutuhan.
Kemudian, Pemprov DKI Jakarta juga telah mendata anak-anak yang terdampak kebakaran ini sehingga mereka tetap bisa melanjutkan pendidikannya.
“Kami yakin Pemprov DKI gerak cepat dalam hal seperti ini, seperti yang kita lihat Dinas Sosial juga sudah bergerak cepat untuk membantu, mulai tenda pengungsian sampai kebutuhan makan dan minum,” bebernya.
Dina juga menyambut baik pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi pelajar penyintas kebakaran.
“Saya minta Dinas Pendidikan memastikan nantinya juga dapat memastikan bantuan perlengkapan sekolah terpenuhi,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong mengakibatkan sebanyak 600 Kepala Keluarga (KK) dengan 1.800 jiwa dari 8 RT di RW 05 kehilangan tempat tinggal.