Jakarta – Untuk menunjukkan kepada warga Jakarta bahwa hubungan eksekutif dan legislatif dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Pemda) DKI tetap berjalan dengan baik, Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi berinisiatif mengundang Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk Coffee Morning.
Coffee Morning digelar di rumah dinasnya, Jalan Imam Bonjol No. 37, Menteng, JakartaPusat. Tak hanya itu, Prasetio juga mengundang mantan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI yang sekarang menjabat sebagai Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono.
Prasetio mengatakan ia memang berinisiatif mengundang Anies dan Sandi di kediamannya. Sebab, sejak mereka dilantik, ia belum pernah bertemu secara khusus dengan keduanya.
“Ya kan belum bertemu secara khusus. Untuk ngobrolin apa yang harus dikerjakan bersama-sama antara eksekutif dan legislatif secara lima tahun ke depan. Kita mau bangun Jakarta bersama-sama. Jadi saya undang untuk Coffee morning di rumah dinas saya,” kata Prasetio saat dihubungi sebelum pertemuan, Senin (6/11).
Selain itu, ia ingin menepis adanya pandangan DPRD tidak mau menerima kedatangan Anies dan Sandi. Bahkan ada yang mengatakan dirinya belum move on sehabis Pilgub DKI 2017. Yang hasilnya memenangkan Anies dan Sandi, sementara jagoan yang diusung PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat kalah telak.
“Ini juga pandangan yang salah. Apa pun hasilnya kita harus terima dengan Legawa. Artinya, Anies dan Sandiaga adalah pemimpin yang merupakan pilihan warga Jakarta. Itu harus dihormati. Sebenarnya saya menunggu mereka datang ke saya. Mungkin karena waktu yang belum tepat, makanya saya berinisiatif dan kita baru ketemu hari ini,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini meminta polemik penundaan Paripurna Istimewa tidak dilanjutkan. Karena semua pihak terkait sudah tidak mempersoalkannya.
“Kemdagri sudah kasih statement. Pak Anies, Pak Sandi, juga sudah kasih statement. Semuanya sudah menyatakan tak mempermasalahkannya. Terus, apa lagi yang dipersoalkan sekarang,” tuturnya.
Dijelaskannya, penyampaian pidato Gubernur dalam Paripurna Istimewa tak diatur dalam Tata Tertib DPRD DKI. Di aturan, dijelaskan Paripurna Istimewa untuk hal-hal tertentu, seperti penyampaian LHP BPK dan HUT DKI.
Lalu, DPRD diundang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk menyaksikan pidato Gubernur di Balai Agung, beberapa saat setelah pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana.
“Pidato Pak Anies itu, kan bunyinya sesuai visi-misi. Masak mau diulang dua kali pada saat bersamaan? Apalagi, saya lihat pas 16 Oktober kemarin Pak Anies sudah kelelahan mengikuti serangkaian acara dari awal sampai akhir. Masa kita tega, sih?,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia tetap akan memberikan kesempatan Anies menyampaikan visi dan misinya. Yaitu pada saat rapat paripurna penyampaian APBD DKI 2018 atau pada saat pengesahannya.
“Itu momen yang bagus, menurut saya, karena APBD kan pengejewantahan dari visi-misi Gubernur dalam bentuk konkret. Apalagi, APBD 2018 merupakan anggaran pertamanya Anies-Sandi. Atau, bisa juga saat pengesahan Perda RPJMD 2018-2022, karena RPJMD bagian tak terpisahkan dari visi-misi kepala daerah. Dengan begitu, kan anggaran lebih hemat dan enggak banyak menyita waktu dewan,” paparnya.
Sandiaga membenarkan hal tersebut. Bahwa ia dan Anies diundang oleh Prasetio untuk datang ke rumah dinas Ketua DPRD DKI. “Ia dari beliau. Inisiatif beliau,” kata Sandiaga.
Bahkan sebelum pertemuan, Sandiaga mengaku telah diajak langsung melihat lokasi pertemuan. Juga suara ditanya menuju apakah cocok dengan selera dirinya dan Anies.
“Iya kemarin juga sudah ketemu. Kemarin persiapannya saya ikut meninjau dan dikasih lihat tenda-tendanya. Ada 60 orang yang diundang. Beliau kasih lihat tempatnya. Disiapkan makannya, ada buburnya. Dia tanya bubur yang ini cocok enggak, terus ada bakmi juga. Ada beberapa makanan yang kemarin kita sama-sama diskusikan untuk pagi ini,” jelasnya.
Ketika ditanya akan ada pembahasan khusus, terkait paripurna istimewa, Sandiaga mengatakan pertemuan ini lebih mengarah pada keakraban dan memperkuat tali silaturahmi antara eksekutif dan legislatif.
“Kita inginkan nanti suasana cair dan banyak bernostalgia. Enggak ada yang khusus. Pokoknya, semua kita buat mengalir dengan penuh keakraban dan persahabatan. Karena ada juga Pak Soni, Plt Gubernur waktu itu,” paparnya.
Demikian juga Anies yang menyambut baik inisiatif Prasetio untuk bertemu dengan dirinya dan Sandiaga. Bahkan tidak hanya eksekutif, tapi jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut hadir dalam acara tersebut.
“Semua yang terkait dengan Pemprov DKI, dari mai eksekutif, legislatif, kepolisian dan PMI. Kami sambut baik semuanya ini,” kata Anies.
Sumber: BeritaSatu.com