www.tribunnews.com, Senin, 17 Mei 2021
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan, penerapan jalur sepeda permanen yang saat ini telah di bangun di ruas jalan Sudirman-Thamrin akan kembali dilanjutkan progresnya.
Hal tersebut dikatakan Syafrin saat dirinya turut hadir dalam kegiatan pemeriksaan swab tes antigen secara random sampling untuk para pemudik yang hendak balik ke Jakarta di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek KM 34.
“Jalur sepeda tetap akan dilanjutkan pembangunannya,” tegasnya kepada awak media, Minggu (16/5/2021).
Lanjut Syafrin mengatakan, proses pembangunan jalur sepeda permanen ini juga telah dirancang dalam jangka waktu yang panjang.
Kata dia, banyak pihak yang terlibat dalam rencana pembangunan jalur sepeda permanen ini, sehingga diyakini dapat meningkatkan kedisiplinan dalam berkendara.
“Ini menjadi program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang sudah melalui proses yang panjang. Sejak 2012 kita ketahui sudah ada keputusan gubernur terkait dengan pembangunan jalur sepeda di Jakarta, termasuk penyediaan jalur sepeda permanen,” ucapnya.
Lebih lanjut kata Syafrin, pembangunan jalur sepeda permanen di Sudirman-Thamrin ini juga sudah direncanakan secara baik dan komprehensif.
Tak hanya itu, pada saat perencanaan pembangunan jalur sepeda ini juga telah melibatkan banyak stakeholder termasuk mendengarkan pendapat dari masyarakat.
“Masukannya adalah berbagai usulan kemudian disepakati untuk jalur sepeda permanen ada di Sudirman-Thamrin,” tuturnya.
Dengan begitu kata Syafrin, saat ini pihak Pemprov DKI bersama kepolisian tengah mengkaji lebih dalam lagi terkait keberadaan jalur sepeda permanen ini.
Hal itu mengingat ada rencana peniadaan jalur sepeda permanen tersebut jika dinilai tidak memiliki urgensi.
“Saat ini sedang dilakukan kajian,” imbuhnya.
Sebagai informasi, jalur permanen Sudirman – MH. Thamrin punya panjang 11,2 kilometer dan lebar 2 meter yang terbentang dari Bundaran Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI). Pendanaannya mencapai Rp30 miliar, yang bersumber dari kompensasi pihak ketiga.
Di sepanjang jalur sepeda ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas khusus pesepeda. Antara lain wayfinding, pembuatan pijakan kaki di bagian dalam jalur, hingga rest area berupa bike rack di trotoar.
Nantinya juga akan dibangun sebuah prasasti sebagai bicycle artwork berisi ornamen landmark Jakarta dan Sepeda, terletak di trotoar atau jalur pejalan kaki.
Lintasan sepeda tersebut diketahui terintegrasi dengan fasilitas layanan angkutan umum massal, semisal 9 halte bus Transjakarta, 6 stasiun MRT Jakarta, 1 stasiun kereta Commuter Line,1 stasiun Kereta Bandara (Railink), dan 1 stasiun LRT Jabodebek.