Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan ada tiga tugas utama yang diberikan Gubernur DKI, Anies Baswedan kepada dirinya untuk secepatnya diselesaikan.
Tugas pertama, memastikan enam proyek pembangunan jalan layang dan underpass yang menyebabkan kemacetan parah di Jakarta dapat selesai tepat waktu. Serta penanganan utilitas di bawah jalan dapat tertangani dengan baik.
“Kemarin kami sudah panggil semua pihak yang terkait utilitas untuk hadir di sini. Saya ucapkan terima kasih pada PT KAI, PGN, Palyja, Aetra dan PDAM Jaya yang on the spot bisa datang,” kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (24/10).
Dengan adanya kedua masalah tersebut, kemacetan dan penanganan utilitas ini, menjadi pelajaran bagi Pemprov DKI, terutama dirinya sendiri. Bahwa ke depan, ia bersama Anies harus merencanakan sebuah pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur dengan baik.
“Detail engineering design harus dilakukan dari awal sekali. Sehingga baik perencanaannya baik, siapkan tempat kerja, jalur-jalurnya dan mungkin lahan kosong punya warga bisa dilakukan. Jadi saya pimpin kedua proyek ini agar tidak tertunda terlalu lama,” ujarnya.
Tugas kedua, yang menurut Sandiaga sangat bearta adalah membawa laporan keuangan Pemprov DKI dapat meraih opini tertinggi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yaitu Wajar Tanpa Pengecualian.
Dirasakan berat, karena tidak dapat dikerjakan oleh dirinya sendiri, melainkan akan melibatkan kerja sama dengan seluruh SKPD di jajaran Pemprov DKI. Karena untuk mendapatkan WTP, DKI harus memperbaiki pencatatan aset dan menyelesaikan temuan BPK yang mencapai 6.000 temuan.
“Saya akan buka secara transparan road to WTP. Yang tujuannya, kita akan beritahukan capaian seperti apa dari aset dan temuan BPK. Dan saya pastikan semua SKPD betul-betul memberikan atensi khusus mengenai WTP ini. Dan saya akan diskusi dengan pimpinan apakah WTP ini dan aset bisa dijadikan KPI (Key Performance Indikator) bagi seluruh SKPD,” terangnya.
Tugas ketiga, lanjutnya, adalah Asian Games yang akan digelar pada 18 Agustus 2018. Pemprov DKI sebagai salah satu tuan rumah, akan berupaya sekeras mungkin menyediakan venue yang dibutuhkan dengan standar internasional.
“Sudah di depan mata, kurang dari 10 bulan lagi kita akan selenggarakan Asian Games. Kita akan all out untuk tiap venue. Kita pastikan tidak ada yang tertingga, baik dari penyiapan maupun training facilities, juga transportasi lalu lintas, maupun akomodasi yang berhubungan dengan mobilitas atlet,” paparnya.