www.pikiran-rakyat.com. Senin, 20 Desember 2021
Belum lama ini beredar kabar yang menyebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta anggarkan proyek Rp80 juta per sumur resapan.
Kabar Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana proyek senilai Rp80 juta itu beredar melalui sebuah video di media sosial.
Salah satunya seperti yang dibagikan dalam postingan Twitter oleh akun dengan nama pengguna @Flamboyan59 soal anggaran sumur resapan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Ia membagikan sebuah postingan berupa video yang memperlihatkan sumur resapan rusak dan menyebut anggaran Pemprov DKI Jakarta untuk perbaikan sumur tersebut menghabiskan sekitar Rp80 juta.
Lengkapnya, berikut narasi yang dituliskan pengguna Twitter tersebut:
“Proyek Rp80 juta per sumur resapan hasilnya kayak gini-gini, taggungjawabnya gimana Pak Gubernur DKI? Uang rakyat ini.
“Video berdurasi 40 detik memperlihatkan sumur resapan yang rusak,” tulis akun tersebut.
Lantas validkah informasi tersebut? Benarkah postingan @Flamboyan59 yang menyebutkan Pemprov DKI Jakarta menganggarkan proyek Rp80 juta per sumur resapan?
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Turn Back Hoax, berdasarkan hasil penelusuran, harga per unit sumur resapan tidak ada yang mencapai angka Rp80 juta.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Yusmada Faisal mengatakan, harga per unitnya berkisar Rp13 juta bahkan ada yang dibawahnya.
“Rp80 juta bagaimana? Cek saja harganya. Ada yang Rp13 juta, ada yang di bawah itu juga. Yang jelas, ada harga di masing-masing kontraknya. Ya jelas salah kalau Rp80 juta itu,” ungkap Yusmada dalam klarifikasi hoaks Turn Back Hoax.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga mengungkap biaya pembangunan sumur resapan di ibu kota.
Ahmad Riza menyebutkan, biaya pembangunan sumur resapan berkisar antara Rp7 sampai Rp13 juta. Sedangkan yang termahal mencapai 13,2 juta.
Tidak diketahui pula secara pasti di wilayah mana lokasi sumur resapan yang rusak tersebut.
Namun Yusmada mengungkapkan warga dapat melaporkan kerusakan sumur resapan ke Dinas Sumber Daya Air.
Warga juga dapat melaporkan kepada kontraktor yang mengerjakan sumur resapan, karena proyek tersebut sebenarnya masih dalam tahap pembangunan.
Menurut laporan yang masih berlangsung, keluhan terhadap sumur resapan banyak datang dari wilayah Jakarta Selatan.
Beberapa di antaranya seperti sumur resapan di Jl Lebak Bulus III, Jl Karang Tengah, Jl Agraria, Jl Intan, dan juga Jl Bona Indah.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, Mustajab, masih mencari tahu di mana gerangan sumur resapan rusak seperti yang viral itu.
Sementara itu, kembali ke permasalahan utama, informasi yang menyebutkan Pemprov DKI Jakarta yang diduga mengelontorkan anggaran proyek Rp80 juta per sumur resapan adalah tidak benar.
Klaim pengguna Twitter @Flamboyan59 di atas masuk ke dalam kategori konten hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.***