Harga Mobil Listrik Mahal, Pemprov DKI Jakarta Pakainya Bertahap

www.detik.com, Kamis, 9 Juni 2022
Detik

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berencana untuk beralih menggunakan kendaraan dinas berbasis tenaga listrik. Adapun proses peralihan ini akan dilakukan secara bertahap. Harga mobil listrik yang mahal juga menjadi salah satu faktor mengapa peralihan kendaraan listrik sebagai mobil dinas tidak dilakukan dalam waktu dekat.
“Mobil listrik itu kan mahal harganya. Bukannya kita nggak mau mengubah semuanya, tapi kan secara bertahap,” ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dikutip detiknews.
Pemprov DKI Jakarta bukan yang pertama menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas. Sebelumnya, Pemprov Jawa barat telah menggunakan Hyundai Ioniq Electric sebagai kendaraan dinas Gubernur Ridwan Kamil.
Perlu diketahui, harga mobil listrik di Indonesia saat ini memang terbilang berselisih cukup jauh dengan mobil berbahan bakar konvensional. Dalam data yang dihimpun detikcom, untuk segmen mobil penumpang, harga kendaraan listrik termurah dibanderol Rp 595 juta. Beberapa model lain dijual dengan banderol lebih tinggi.
Berikut daftar harga mobil listrik di Indonesia untuk segmen kendaraan penumpang.
1. Hyundai Ioniq Electric: Rp 682.000.000
2. Hyundai Kona Electric: Rp 742.000.000
3. Hyundai Ioniq 5: Rp 718.000.000 – Rp 829.000.000
4. Nissan Leaf: Rp 728.000.000
5. Lexus UX30e: Rp 1.431.000.000
6. Renault Twizy: Rp 595.000.000
7. Tesla Model 3 Standard Plus: Rp 1.500.000.000
8. Tesla Model Y Long Range: Rp 2.000.000.000

Bila dibandingkan, harga mobil berbahan bakar konvensional di Tanah Air masih jauh lebih murah. Contohnya di segmen Low Cost Green Car (LCGC) bertaburan mobil dengan harga Rp 150 jutaan. Kemudian setingkat di atasnya seperti Low MPV, Low SUV harganya Rp 200-300 jutaan. Secara penjualan, deretan mobil itu terlihat yang paling laris. Setiap bulan tampak mendominasi daftar mobil terlaris di Indonesia.
Saat ini Pemprov DKI Jakarta lebih memprioritaskan untuk melakukan pengadaan transportasi umum berbasis listrik baru setelahnya ke mobil pribadi.
“Makanya kita mulai dari bus dulu kendaraan-kendaraan transportasi umum. Nanti baru mobil dinas dan seterusnya. Tentu harapan kita juga pribadi-pribadi juda bisa mulai berpindah ke mobil listrik,” ungkap Riza.

(dry/din)