DPRD DKI Ungkap Kendala Pembangunan SJUT di Jakarta

cnnindonesia.com, Rabu, 5 Juni 2024
CNN

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Neneng Hasanah mengungkapkan sejumlah kendala pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Jakarta.
Neneng mengatakan Jakarta semestinya mempercepat pembangunan SJUT dalam rangka mendukung estetika kota agar lebih indah.

Ia menambahkan, Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) bersama Dinas Bina Marga DKI Jakarta berkewajiban merampungkan kabel semrawut sepanjang 109 kilometer pada 2025.
Selain memperindah estetika, penurunan kabel ke bawah tanah juga dibutuhkan sebagai aspek keselamatan pejalan kaki di jalur pedestrian.

Tak dipungkiri, kata dia, terdapat beberapa kendala saat proses pembangunan SJUT di beberapa titik. Salah satunya yakni tidak maksimalnya proses pengerjaan. Hal itu dipengaruhi kepadatan aktivitas masyarakat saat jam sibuk kerja.
“Selama ini memang ada kendala, ada saluran pipa di bawah akhirnya benturan dengan Dinas Bina Marga. Ini harus segera diatasi agar SJUT rampung tepat waktu,” kata Neneng dalam keterangannya, Selasa (4/6).

Selain itu, kegiatan penataan SJUT berupa penurunan kabel kerap bentrok dengan jadwal perbaikan pipa bocor milik PAM JAYA.

Oleh karena itu, Neneng mengimbau agar PT JIP dan Dinas Bina Marga DKI Jakarta bersinergi dengan sejumlah instansi terkait, seperti PT PLN, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Perumda PAM Jaya, hingga pihak swasta lainnya untuk mengatur proses pemasangan jalur pipa.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan SJUT. Seperti kemacetan akibat penyempitan jalan imbas penurunan kabel udara.
“Macet itu bisa diminimalisir dengan bagaimana ritme kerja mereka untuk membangun Jakarta. Bisalah mereka cari solusi minimal mengurangi kemacetan,” ucap Neneng.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Jakarta Infrastruktur Propertindo Ivan Cahya Permana optimistis target 109 kilometer SJUT pada 2025 dapat tercapai.

Kini, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo sedang menunggu penerbitan keputusan gubernur (Kepgub) baru untuk dapat memulai pembangunan SJUT.
Sejauh ini, jumlah operator yang sudah masuk ke dalam SJUT fase I yang dikelola oleh JIP, secara keseluruhan sudah mencapai 25 km, pada 10 ruas jalan di wilayah Jakarta Selatan.

Masing-masing di ruas Jalan Mampang Prapatan, Jalan Kapten Tendean, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Cikajang, Jalan Gunawarman, Jalan Pattimura, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Sultan Hasanuddin dengan progres mencapai 74,34 persen.
(lna/pmg)