Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menargetkan, bantuan modal usaha bagi pedagang pasar tradisional mencapai Rp 1 triliun. Bantuan usaha yang diberikan melalui Bank DKI ini tanpa agunan. Pedagang hanya membayar setiap bulannya.
” Saya sih targetkan bantuan yang digulirkan tahun 2016 ini mencapai Rp 1 triliun. Kita berharap ini jadi stimulus ekonomi bagi pedagang”
“Saya sih targetkan bantuan yang digulirkan tahun 2016 ini mencapai Rp 1 triliun. Kita berharap ini jadi stimulus ekonomi bagi pedagang,” ujar gubernur usai menyaksikan penandatanganan perjanjian kredit usaha di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/3).
Menurutnya, jika bantuan kredit usaha pengembaliannya lancar maka setiap tahun dapat ditingkatkan jumlahnya. Jika menunggak dan tidak ada itikad baik maka pedagang bisa dikeluarkan dari PD Pasar Jaya.
Jika pedagang tidak memenuhi persyaratan kredit, maka tidak akan diberikan kredit usaha. Prinsip ini pula yang harus diterapkan Bank DKI selaku pihak pemberi pinjaman.
Dirut Bank DKI, Kresno Sediarsi mengatakan, sejak Januari hingga tanggal 4 Maret ini tercatat jumlah bantuan kredit yang telah dikucurkan mencapai Rp 300 miliar. Bantuan ini diberikan pada sekitar 320 pedagang, yang tersebar di 21 pasar tradisional.
“Target Rp 1 triliun tahun ini kita optimis tercapai. Kita kerjasama dengan PD pasar Jaya dan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan DKI. Karena merekalah yang memiliki data pedagang,” tandasnya.
Pihaknya juga akan menyambangi pasar-pasar tradisional lain di DKI, untuk sosialisasi sekaligus memberikan bantuan kredit usaha bagi pedagang. Pendataan juga akan dilakukan cepat agar bantuan kredit ini cepat diberikan ke pedagang.