www.detik.com, Selasa, 12 Oktober 2021
Pemprov DKI Jakarta menargetkan sumur resapan terbangun di 22.292 titik. Sejauh ini Pemprov DKI baru membangun sumur resapan di 6.233 titik.
“Tahun ini Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembuatan sumur resapan sebanyak 22.292 titik. Dan alhamdulillah, saat ini sudah selesai di 6.233 titik,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melalui Instagramnya, @arizapatria, yang dilihat Selasa (12/10/2021).
Riza menuturkan pengerjaan sumur resapan atau drainase vertikal merupakan program prioritas Pemprov DKI. Dia berharap pembangunan sumur resapan dapat mengurangi titik-titik rawan banjir di Ibu Kota.
Tak hanya itu, Pemprov DKI juga menggencarkan program Gerebek Lumpur untuk mengantisipasi banjir pada musim hujan.
“Semoga upaya-upaya maksimal yang kita lakukan ini membawa dampak positif, sehingga kita semua masyarakat Jakarta dapat menghadapi musim hujan dengan tenang,” ucapnya.
Politikus Gerindra itu meyakini target pembangunan sumur resapan dapat tercapai. Sejauh ini, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta telah memberi penugasan kepada sejumlah perusahaan.
“Makanya semuanya dibagi rata, semuanya kan banyak sekali. Lebih 30 apa 40 gitu perusahaan yang diberi tugas, perusahaan-perusahaan yang diberikan keselamatan,” jelasnya.
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya telah melakukan program Gerebek Lumpur. Program ini akan dilakukan di lima titik di wilayah Jakarta. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan kegiatan ini mulanya digelar di wilayah Jakarta Timur sejak 24 Maret 2021. Kemudian dilanjutkan di empat wilayah lainnya hingga Desember 2021.
“Mulai hari ini akan disebar secara bertahap total 408 personel dari di 5 (lima) wilayah kota dengan mengerahkan 46 alat berat berjenis ekskavator amfibi dan 123 dump truck. Kita targetkan kegiatan ini selesai hingga Desember 2021,” kata Yusmada dalam keterangan tertulis, Kamis (30/9).
Kegiatan Gerebek Lumpur ini dilaksanakan bersama instansi lainnya dengan mengerahkan alat berat demi percepatan pengerukan sedimen lumpur dan sampah. Hal ini, sebutnya, sebagai upaya mengurangi volume air pada saat musim hujan pada kali serta melancarkan aliran air yang biasanya tersumbat sampah.