26 September 2017
Indonesia mendorong program kerja sama teknis berkelanjutan yang dikembangkan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) khususnya di bidang pemanfaatan teknologi nuklir untuk tujuan damai, dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG).
Duta Besar RI Wina/Wakil Tetap RI yang terakreditasi pada IAEA, Dr. Darmansjah Djumala, selaku sebagai Ketua Delegasi Indonesia pada Sidang Umum IAEA ke-61 (SU IAEA ke-61) yang berlangsung dari 18-22 September 2017 di Wina, Austria, menilai penting kerja sama teknis ini. Selain itu sidang umum ini jugha mengesahkan BPK RI sebagai auditor eksternal IAEA.
Duta Besar Djumala juga menegaskan bahwa Indonesia yang selama ini termasuk salah satu penerima bantuan kerja sama teknis IAEA, saat ini telah memiliki keunggulan kapasitas di bidang tertentu sehingga memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota IAEA lainnya.
Indonesia juga mengapresiasi dukungan IAEA dalam program pengembangan energi nuklir Indonesia, khususnya terkait proses pembangunan Reaktor Daya Non Komersial (RDNK)/Reaktor Daya Eksperimental (RDE) yang telah dicanangkan oleh BATAN sejak tahun 2015. Duta Besar Djumala menyampaikan pula mengenai hasil jajak pendapat nasional terkait penerimaan masyarakat atas program energi nuklir yang mengalami peningkatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, hingga mencapai persentase tertinggi pada akhir tahun 2016, yaitu sebesar 77,53 persen.
Masih dalam kerangka Sidang Umum IAEA ke-61, Indonesia menyelenggarakan side events, yaitu berupa dua diskusi bertema ‘Regional Capacity Building Initiative: Promoting Capacity Building through Resource Mobilization‘ dan ‘Applying Small Modular Reactor Technology: More than just a User‘. Indonesia juga menampilkan eksibisi bertema ‘Enhancing Health Quality of Indonesian People‘ yang menampilkan fokus pemanfaatan sains dan teknologi nuklir nasional untuk tujuan peningkatan kualitas kesehatan dan obat-obatan.
SU IAEA ke-61 juga menyepakati pemilihan kembali Badan Pengawas Keuangan RI (BPK RI) sebagai auditor eksternal International Atomic Energy Agency (IAEA) untuk periode 2018-2019. Terkait hal ini, Duta Besar Djumala menegaskan komitmen Indonesia untuk kembali memberikan layanan audit berkualitas guna memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam berbagai kegiatan IAEA, baik yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan, maupun kegiatan promosi penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
IAEA adalah sebuah organisasi internasional bermarkas di Wina, Austria, yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai dan pembangunan serta mencegah pengembangan nuklir untuk tujuan militer. (FJR)
metrotvnews.com/21 September 2017 (selengkapnya)