BPK Minta DKI Perbaiki BOS dan Pembangunan Fasilitas Umum

Jakarta – Raihan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK DKI terhadap laporan keuangan DKI tahun 2017 diberikan dengan catatan. Meskipun catatan tersebut tidak mempengaruhi raihan WTP, Pemprov DKI wajib menindaklanjutinya dalam tempo 60 hari.

“BPK meminta pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi atas laporan hasil pemeriksaan selambat-lambatnya 60 hari, setelah laporan hasil pemeriksaan diterima,” kata anggota V BPK Isma Yatun dalam pidatonya di sidang paripurna di gedung DPRD DKI, Senin (28/5).

Catatan yang dimaksud adalah temuan pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Temuan SPI terdiri dari Pemanfaatan Sistem Informasi Aset Fasos Fasum dan Penagihan Kewajiban Fasos Fasum yang belum optimal.

Selain itu, pengelolaan belanja dan kas atas dana Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan Operasional Pendidikan DKI belum kredibel. Ditemukan pula keterlambatan penyelesaian pembangunan rumah susun, sekolah, rumah sakit dan puskesmas yang menghambat akses pelayanan terhadap masyarakat.

Pemprov DKI meraih WTP karena menindaklanjuti rekomendasi BPK dengan membentuk Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) untuk merapikan aset DKI. Permasalahan aset ini yang membuat DKI selama empat tahun berturut-turut hanya mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP).

Dengan begitu, kata Isma, DKI harus konsisten menata aset khususnya melakukan inventarisasi aset tanah secara fisik dan administratif serta mengurus persoalan legal, seperti bukti kepemilikan aset.

Gubernur DKI Anies Baswedan bersyukur DKI menerima WTP atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD). Dia menilai capaian itu terwujud berkat kerja keras seluruh timnya dalam mengejar target WTP.

“Ini rasanya seperti betul-betul berkah Ramadan. Kerja keras berapa bulan terakhir ini menghasilkan prestasi yang membanggakan,” kata Anies.

Sedangkan Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi menilai capaian WTP DKI tak lepas dari peran gubernur-gubernur terdahulu dimulai dari zaman Joko Widodo. Dia berharap prestasi ini bisa terus dipertahankan.

“Yang sudah baik harus ditambah, jangan yang sudah baik malah diubah-ubah menjadi tidak baik,” ujarnya.