Bangun Tanggul, Ahok Sebut Muara Angke Hasil Reklamasi

Bangun Tanggul, Ahok Sebut Muara Angke Hasil Reklamasi

Jakarta, CNN Indonesia — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun tanggul sepanjang 95 kilometer dari Cilincing hingga Tanjung Priok. Tanggul yang akan memiliki lebar lima meter dan tinggi 3,8 meter ini dibangun untuk mengantisipasi banjir di Jakarta.

“Sudah mulai lelang, Mei nanti akan peletakan batu pertama. Artinya harus pindahkan orang. Termasuk yang di Muara Angke,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/4).

Namun, Basuki yang akrab dipanggil Ahok menyebut penggusuran yang akan dilakukannya bakal berlangsung ribut. Padahal, kata Ahok, warga di Muara Angke menempati tanah hasil reklamasi yang tak pernah di protes.

“Itu lebih gila lho. Muara dari Kali Angke Kanal Banjir Barat itu direklamasi ujungnya. Gak ada nelayan yang protes. Dia dapat tanah, dapat rumah,” kata aahok.

Ahok menyebut, hasil reklamasi itu membuat Kali Mati, Angke menjadi sempit karena dibuat rumah dan disewakan.

“Orang reklamasi dibiarin, saya pindahin ke rusun dia bilang tidak manusiawi,” tutur Ahok.

Ahok menyatakan keheranannya karena yang melanda Jakarta kemarin (21/4) hanya terjadi di beberapa wilayah yang seharusnya tidak terkena banjir.

“Curah hujan kemarin lebat sekali loh. Sudah di atas 120 mili, itu besar. Enggak tenggelam. Jadi utara hampir semua enggak tenggelam kecuali Pademangan, Jakarta Utara. Makanya saya heran,” kata Ahok.

Ahok kemudian melakukan peninjauan pompa dan pintu air di Ancol dan Gunung Sahari untuk mengetahui penyebab banjir di Pademangan. Daerah tersebut terkena dampak genangan air. Padahal, menurut Ahok wilayah itu tak pernah tergenang sebelumnya.

“Saya heran kenapa Pademangan tergenang, Gunung Sahari tergenang. Saya pikir ini ada yang salah,” ujar Ahok. (bag)

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160422133957-20-125842/bangun-tanggul-ahok-sebut-muara-angke-hasil-reklamasi/