Kompas.com, Jumat, 7 Juni 2024
Kompas
Sejumlah eks warga Kampung Susun Bayam (KSB) Tanjung Priok, Jakarta Utara, meminta kepastian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang berjanji membangunkan rumah susun (rusun) baru untuk mereka di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Warga mengaku belum mendapat kejelasan terkait waktu pembangunan rusun dan target proyek tersebut rampung. “Mengenai hal-hal terkait tentang permukiman Yos Sudarso dan sebagainya kami enggak bisa menjawab, yang bisa menjawab itu adalah pemerintah, karena itu tidak tertulis kapan dibangunnya, kapan akan selesainya, kita belum tahu,” kata Ketua Kelompok Tani KSB Furqon (42) saat diwawancarai Kompas.com di hunian sementara (huntara) yang berada di Jalan Tongkol, Jakarta Utara, Kamis (6/6/2024). Senada dengan Furqon, warga KSB lain yakni Arif (52) juga mempertanyakan kapan rusun tersebut dibangun.
Ia khawatir jika warga terlanjur menunggu lama sampai proses pembangunan selesai, namun ujung-ujungnya rusun tersebut bukan diperuntukkan bagi eks warga KSB sebagaimana terjadi pada Rumah Susun Kampung Bayam. “Oke aja, tapi kan kapan? Kapan dibangunnya? Nanti takut kaya KSB lagi, setelah jadi justru bukan untuk warga lagi,” ucap Arif. Arif sendiri tak masalah ditempatkan di rusun mana pun. Asalkan, di wilayah tersebut terdapat lahan pertanian dan perkebunan untuk ia mencari nafkah. Sementara eks warga KSB lain bernama Babay (34) kurang setuju jika harus pindah ke rusun baru. Menurut Babay, biaya membangun rusun baru sangat besar dan membutuhkan waktu lama. “Yang ada aja, kenapa harus bikin yang baru? Kita kan sudah diresmikan, kenapa harus pindah ke tempat yang baru,” tegas Babay. Sebelumnya diberitakan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana membangun rusun baru di Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk warga eks Kampung Bayam. Menurut Heru, pembangunan rusun bagi warga Kampung Bayam tersebut akan dimulai tahun depan. “Pemerintah daerah akan membangun rumah susun (rusun) di sekitar Kecamatan Tanjung Priok. Pada tahun 2025, kami akan bangun,” ujar Heru, Kamis (25/1/2024). Rusun ini disebut akan memiliki 150 sampai 200 unit dengan fasilitas lebih lengkap. Oleh karena itu, dia menyarankan warga mencari tempat tinggal baru sambil menunggu rusun selesai dibangun.
Sementara itu, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Jakpro mengaku sudah melakukan ganti untung kepada warga Kampung Bayam yang rumahnya tergusur akibat pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) pada 2019 melalui program Resettlement Action Plan (RAP). Melalui program Ressetlement Action Plan (RAP), JakPro telah menggelontorkan santunan sebesar Rp 1,17 miliar untuk ganti rugi 422 KK saat itu. Usai mendapat santunan, warga Kampung Bayam sepakat berpindah ke hunian sementara (Huntara) yang berada di Jalan Tongkol, Ancol, Jakarta Utara.