Formula Penanganan Sampah di Jakarta Disebut Sudah Mumpuni

Medcom.id, Senin, 1 April 2024
Medcom

Penanganan sampah di Jakarta dinilai sudah mumpuni. Berbagai formula penanganan sudah diterapkan untuk menekan penumpukan sampah yang dihasilkan Jakarta sebanyak 7.800 ton per hari.
“Program-program memang sudah terlihat, program besar dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK),” kata Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh, saat dihubungi Medcom.id, Minggu, 31 Maret 2024.
Upaya penanganan melalui skema pengolahan sampah terintegrasi belum tersentuh. Nova mengatakan Jakarta telah menggalakkan berbagai program untuk penanganan sampah.
Salah satunya yakni mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif dari sampah atau refuse derived fuel (RDF). Program tersebut juga untuk menggantikan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, yang dibatalkan.
“Akhirnya digantikan RDF itu mampu mengelola sampai 2.000 ton sampah per hari. Sebanyak 1.000 ton sampah lama di Bantar Gebang, 1.000 ton sampah yang baru masuk,” ujar Nova.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Garda Pemuda NasDem Provinsi DKI Jakarta itu mengatakan upaya lain yakni dengan menyaring sampah yang menumpuk di sungai. Selain itu, terdapat pula layanan pengumpulan sampah berukuran besar atau bulky waste.
“Bulky waste ini untuk bagaimana sampah-sampah yang besar itu tercacah kayak misalnya kayu-kayu atau mungkin mebel, kalau kita lihat sekarang ini kan di wilayah Jakarta ini kan, kayak di (pintu air) Manggarai itu kelihatan kalau banjir besar kelihatan ada kasur segala macam,” ucap Nova.
Nova mengatakan bahwa sampah yang masuk ke wilayah Jakarta juga terlampau banyak. Khususnya sampah-sampah yang datang dari wilayah akibat terbawa aliran sungai.
“Karena gini ya kita enggak bisa menyalahkan misalnya penyangga wilayah Jakarta untuk sampah. Karena aliran sungai sudah seperti itu dari atas ke bawah dari Bogor, Katulampa ke bawah tapi kan disana ada beberapa kayu-kayu dan lain-lain terbawa arus gitu ke bawah. Itu sudah kita antisipasi ada saringan sampah,” ujar Nova.
Tempat pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) atau TPS 3R juga telah berjalan. Program ini untuk menangani sampah rumah tangga di Jakarta.
“Paling besar kita itu terdiri sampah dari rumah tangga, nah juga sekarang juga di beberapa tempat untuk terkait tempat pengelolaan sampah 3R (TPS 3R), kayak di daerah Pejaten, Jakarta Selatan,” kata Nova.

(LDS)