www.detik.com, Selasa, 17 Oktober 2023
Detik
Pemprov DKI Jakarta memberikan penjelasan terkait anggaran Rp 145 miliar untuk membangun tiga jembatan penyeberangan yang menjadi sorotan legislator PSI Justin Adrian Untayana. Dinas Bina Marga DKI Jakarta menjelaskan anggaran tersebut tak hanya diperuntukkan buat membangun tiga jembatan.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Bina Marga DKI Jakarta Wiwik Wahyuni menerangkan, dalam Rancangan APBD 2024, instansinya mengajukan permohonan anggaran Rp 85 miliar untuk pembangunan tiga jembatan atas kali serta Rp 89 miliar untuk pembangunan empat jembatan penyeberangan orang (JPO).
“Untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat di tahun anggaran 2024, Dinas Bina Marga mengajukan permohonan anggaran sebesar Rp 144 miliar untuk pembangunan jembatan dengan rincian tiga pembangunan jembatan di atas kali dengan anggaran Rp 85 miliar serta 4 pembangunan JPO (jembatan penyeberangan orang) dengan anggaran Rp 89 miliar,” kata Wiwik saat dimintai konfirmasi, Selasa (17/10/2023).
Rencananya, keempat JPO baru bakal dibangun di Jalan Mas Mansyur, JPO Sunter Barat, JPO Dukuh, serta JPO PGC. Sementara itu, jembatan di atas sungai ada beberapa opsi, di antaranya di jembatan Widya Chandra, jembatan irigasi sejajar (Banjir Kanal Timur), dan jembatan Cipinang Besar.
“Namun pembangunan jembatan Cipinang Besar akan diusulkan pada 2025 sehingga untuk 2024 diperlukan perencanaan terlebih dahulu,” jelasnya.
PSI Soroti Anggaran Rp 145 M untuk 3 Jembatan
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana menyoroti anggaran Dinas Bina Marga untuk membangun tiga jembatan penyeberangan. Justin mengatakan pembangunan tiga jembatan itu dianggarkan Rp 145 miliar.
Justin mengatakan anggaran itu bisa dilihat di website Smart Planning Budgeting (apbd.jakarta.go.id). Justin menerangkan, anggaran Rp 145 miliar itu memiliki kode 5.2.04.01.02.0010 untuk pembangunan tiga jembatan penyeberangan. Dia juga mengatakan belum ada informasi terkait lokasi pembangunan jembatan itu.
“Saya menyoroti hal ini dan menjadi beban pikiran karena rasanya tidak masuk akal untuk pembangunan tiga jembatan penyeberangan dengan anggaran Rp 145 miliar,” kata Justin dalam keterangannya, Kamis (12/10).
“Artinya, setiap jembatan menghabiskan hampir Rp 50 miliar, jelas saya tidak berani menyetujuinya,” sambungnya.
Dia menilai anggaran tersebut tak masuk akal jika dibandingkan dengan pengalamannya di industri pertambangan sebelum duduk sebagai anggota legislatif. Justin mengatakan anggaran ratusan miliar itu bisa digunakan untuk membuat enam jembatan sekaligus.
“Untuk membangun jembatan sepanjang 70 meter, lebar 6 meter dengan bebas bisa dilewati truk batu bara berkapasitas 40 ton/truk, jembatan itu hanya menghabiskan Rp 25 miliar,” ucapnya.
Oleh karena itu, anggota Komisi D DPRD DKI ini meminta Dinas Bina Marga memberi penjelasan terkait anggaran ratusan miliar yang diajukan untuk pembuatan penyeberangan ini.
“Kami minta penjelasan rinci, saya tidak berani menyetujui, jangan sampai ini jadi temuan. Ini cenderung mahal kalau hanya untuk jembatan penyeberangan karena untuk jalan yang bisa dilewati truk dengan beban 40 ton saja hanya menghabiskan Rp 25 miliar,” kata dia.
(taa/jbr)