www.detik.com, Selasa, 20 Juni 2023
Detik
Lagi-lagi kawasan Hek di Kramat Jati Jakarta Timur kebanjiran. Problem ini sudah lama sekali dihadapi warga setempat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menganggarkan dana miliaran rupiah. Kapan duit gede itu diwujudkan menjadi solusi?
Masalah banjir di kawasan Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur, ada di pinggir bantaran Kali Baru, Jl Raya Bogor, di sekitar pertigaan Jl Raya Pondok Gede.
detikcom Do Your Magic sudah memberitakan masalah ini sejak 1 September 2021 silam, namun masalah air Kali Baru yang meluap ke pertigaan Hek ini sudah berlangsung lebih lama lagi. Terakhir, Kali Baru meluap pada Selasa (19/6) pagi kemarin.
Bila Kali Baru meluap, Jl Raya Bogor arah Cililitan di sini bakal tergenang air. Tak cuma air, genangan juga mengandung lumpur sehingga membuat aspal licin. Terang saja, sering ada pengendara sepeda motor yang terjatuh.
Pemprov DKI menyiapkan anggaran Rp 9,5 miliar untuk memperbaiki tanggul di Kali Baru ini. Hal ini sudah disampaikan sejak 27 April lalu oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.
“Tahun ini rencana pengerjaannya. Budget sekitar Rp 9,5 miliar,” kata Subkoordinator Urusan Perencanaan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Maman Supratman kepada wartawan, 27 April 2023.
Pembangunan fisik tanggul di sini direncanakan Dinas SDA bakal dilakukan mulai Juli atau bulan depan. Artinya, pembangunan bakal tidak lama lagi dilakukan. Sejauh ini, solusi yang dikerjakan hanyalah solusi temporer alias ‘tambal-sulam’ berupa tanggul bronjong dari batu dan karung-karung berisi tanah. Nyatanya, Kali Baru masih saja meluap ke jalanan Hek ini.
Penertiban bangunan
Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar, menyadari kondisi bantaran Kali Baru di kawasan Hek ini. Kondisi Kali sudah dangkal dan di pinggirnya dipenuhi oleh toko-toko dan bangunan lainnya.
“Itu kan tanggulnya emang udah rawan longsor, terlalu lama ya. Artinya kita melaksanakan perawatan, sehingga kita harus melakukan perbaikan secara menyeluruh. Kan di pinggiran itu masih banyak toko-toko,” kata Anwar setelah mengikuti acara pengarahan Pj Gubernur DKI Heru Budi di Balai Kota DKI, 26 April lalu.
Anwar mengatakan perlu ada aturan yang melandasi upaya perbaikan kali tersebut. Pemkot sendiri menginginkan agar bangunan sepanjang Kali Baru itu direlokasi.
“Itu kan harus ada pendekatan ya dengan aturan. Saya sih pengennya semua ditertibkan aja gitu, ya untuk direlokasi ya. Ya (sepanjang Kali Baru),” katanya.
Perbaikan tanggul di pertigaan Hek Kramat Jati, Jakarta Timur, 9 November 2021. (Marteen Ronaldo Pakpahan/detikcom)
Anggota DPRD DKI setuju dengan rencana penertiban bantaran Kali Baru di kawaasan Hek ini. Bangunan liar perlu ditertibkan namun caranya harus tepat agar tidak ribut.
“Kalau nggak dikerjakan (penertiban), bagaimana mungkin manuver alat berat kalau bangli (bangunan liar) tak digeser,” kata Sekretaris Komisi D DPRD DKI, Syarif, 27 Maret 2023 lalu.
Selanjutnya, pedagang rela ditertibkan:
Pedagang rela ditertibkan
Kios-kios di pinggir bantaran kali ini bakal digempur bila penertiban dilancarkan. Pedagang penghuni kios-kios ini rela ditertibkan asalkan ada solusi pengganti bagi mereka.
“Ngikut aja sama pemerintah asalkan mereka juga harus bisa ngejamin kesejahteraan hidup kita. Misalkan dikasih lapak jualan yang lebih layak, kita pasti mau ikuti aturan,” kata Ida (42), seorang warga yang membuka warung di bantaran kali, 28 April lalu.
Rozak (46), warga yang berjualan di ruko sekitar bantaran kali, juga setuju dengan penertiban. Asalkan, pedagang di sini diberi solusi relokasi.
“Setuju asalkan pemerintah juga mikirin kita-kita yang cari duit di sekitar sini. Kasih tempat tinggal yang lebih layak,” kata Rozak.
(dnu/dnu)