www.rmoldkijakarta.id, Senin, 30 Mei 2022
rmol
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Desember 2018 hingga kini belum direalisaikan.
Padahal pembangunan ITF Sunter ini telah direncanakan sejak era kepemimpinan Fauzi Bowo. Terlebih permasalahan sampah di Jakarta juga semakin krusial.
Merespon hal tersebut, Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggorojati mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk segera melanjutkan pembangunan ITF Sunter.
Nurcahyo menilai pertumbuhan jumlah penduduk DKI Jakarta akan berbanding lurus dengan meningkatknya volume sampah.
Menurut Nurcahyo, ITF Sunter diperlukan agar dapat mengurangi beban sampah yang ada di Tempat Pengolahan Sampah (TPSP) Bantargebang, Kota Bekasi.
“Setiap tahun pertumbuhan penduduk DKI semakin meningkat, menurut data Dinas Lingkungan Hidup, sebanyak 7.800 ton sampah dibuang di Jakarta per harinya,” kata Nurcahyo dalam keterangannya, Senin (30/5).
Karena itulah, kata Nurcahyo, pembangunan ITFSunter harus segera direalisasikan.
“Setidaknya, proyek ITF Sunter ini akan membantu pengelolaan sampah yang saat ini terus menerus dibebankan ke TPST Bantar Gebang yang sudah memprihatinkan,” kata Nurcahyo.
Nurcahyo meminta Pemprov DKI harus serius menggarap pembangunan ITF. Ia berharap segala bentuk masalah dan kendala agar segera diselesaikan.
“Setidaknya, ada beberapa hal untuk di selesaikan yaitu, skema pendanaan, timeline kerja, dan pengawasan pembangunan,” kata Nurcahyo.
Terakhir, Nurcahyo mendorong Pemprov DKI Jakarta agar berkolaborasi dan berkoordinasi dengan berbagai stakeholder baik dengan Kementerian Lingkungan Hidup, BUMD dan swasta agar pembangunan ITF Sunter ini segera terealisasikan. []