www.kompas.com, Kamis, 9 Desember 2021
PT MRT Jakarta telah memulai pencanangan pembangunan Simpang Temu (transit plaza) Lebak Bulus yang terletak sekitar 300 meter arah timur Stasiun Lebak Bulus, Rabu (08/12/2021). Pembangunan Simpang Temu ini sebagai upaya untuk mewujudkan integrasi antar-moda dan pengembangan kawasan berorientasi transit di Jakarta.
Simpang Temu Lebak Bulus akan tersambungkan dengan Mal Poins yang merupakan pusat perbelanjaan dengan lokasi tepat berada di sebelah Stasiun MRT Lebak Bulus. Area Simpang Temu Lebak Bulus seluas 2.000 meter persegi ini dilengkapi dengan fasilitas jembatan layang yang menghubungkan gedung Poins, transit hub, parkir sepeda, area drop off kendaraan pribadi, pemberhentian bus Transjakarta, dan transportasi daring.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjadja mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta yang telah membangun Simpang Temu Lebak Bulus. Menurutnya dengan Simpang Temu tersebut, maka akan memberikan dampak positif bagi pusat perbelanjaan Mal Poins. “Sebaiknya memang pusat perbelanjaan memiliki fungsi lain selain sebagai tempat berbelanja. Fungsi lain tersebut salah satunya adalah menjadi hub koneksi sebagaimana dengan rencana dibangunnya Simpang Temu Lebak Bulus,” kata Alphonzus kepada Kompas.com, Kamis (09/12/2021). Alphonzus menyebut Simpang Temu Lebak Bulus dapat meningkatkan kunjungan masyarakat ke Mal Poins. Konektivitas ini memberikan akses yang semakin mudah untuk menjangkau area-area penting. Selain mengakses moda transportasi juga akses ke area pusat perbelajaan. “Pusat Perbelanjaan juga menjadi semakin mudah dijangkau dengan keberadaan Simpang Temu Lebak Bulus,” lanjut dia. Alphonzus menambahkan, Mal Poins perlu dikembangkan ke depannya yaitu dengan cara menambah banyak toko, fasilitas dan kelengkapan lainnya. Tujuannya untuk memberikan ragam opsi dan pilihan dalam berbelanja sekaligus menjadi daya tarik masyarakat untuk datang. “Karena itu pusat perbelanjaan Mal Poins dapat semakin dilengkapi dengan penyediaan berbagai toko untuk memenuhi segmen pekerja ataupun karyawan sebagai segmen pasar yang utama,” pungkas Alphonzus. Untuk diketahui, Mal Poins yang awalnya dinamai Poins Square dikembangkan oleh PT Menara Prambanan. Perusahaan ini kemudian menjalin kerja sama dengan PT Intiland Development Tbk melalui anak usahanya, PT Inti Sarana Ekaraya. Mereka sepakat membawa proyek mixed-use dan high rise Poins untuk lebih berkembang. Kerja sama ini meliputi pengembangan, pengelolaan, penjualan atau penyewaan unit-unit strata title maupun area komesial di area seluas kurang lebih 36.200 meter persegi. Nilai investasi pengembangan ini sejumlah Rp 483 miliar, dengan komposisi kepemilikan masing-masing perusahaan 50 persen. Sebelumnya, Poins yang dirancang dengan konsep strata title mall, sepi pengunjung seiring maraknya online shop dan aktivitas e-commerce lainnya.