www.merdeka.com, Senin, 15 November 2021
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi menyatakan pihaknya terus berupaya untuk pengendalian banjir di Ibu Kota. Salah satunya yakni pengerukan lumpur pada saluran air.
“Kami menyiapkan infrastruktur kesiapan pengendalian banjir, seperti saluran-saluran. Kami juga melakukan pengerukan untuk menambah kapasitas daya tampungnya,” kata Dudi dalam YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (15/11).
Lanjut dia, dari program gerebek lumpur tersebut mengeruk 1,29 juta meter kubik lumpur dari saluran-saluran air. Mulai dari sungai, waduk, embung, hingga situ. Rinciannya yakni 32 waduk, situ dan embung dengan volume pengerukan 626.546 meter kubik lumpur hasil sedimentasi telah dilakukan per 1 November 2021.
Kemudian, 53 kali dan sungai dilakukan pengerukan dan sebanyak 533.048 meter kubik lumpur telah diangkat. “Pengerukan 1.051 saluran penghubung dengan volume pengerukan (lumpur) 132.477 meter kubik,” papar dia.
Selain itu, Dudi menyatakan pihaknya telah memastikan kesiapan pompa-pompa pengendali banjir. Mulai pompa statis maupun yang mobile. Yaitu sebanyak 496 unit pompa stasioner di 108 lokasi dengan kapasitas 518,47 M3/s. Kemudian 329 unit pompa mobile dan 67 unit pompa underpass.
“Jadi, untuk pompa-pompa yang statis selalu kita jaga sehingga mereka tetap berfungsi,” jelas dia.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengklaim penanganan banjir dan genangan karena curah hujan yang tinggi pada Sabtu, 13 November 2021 surut kurang dari enam jam. Kata dia, banjir ataupun genangan terjadi di sejumlah titik di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
“Genangan dan banjir yang terjadi kemarin dapat surut dalam waktu kurang dari 6 jam. Tepatnya, pukul 23.59 WIB, air telah surut pada seluruh titik yang sebelumnya terdampak,” kata Sabdo dalam keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).