www.detik.com, Senin, 12 April 2021
Pemprov DKI Jakarta membangun Tugu Sepeda di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Pemprov DKI dinilai perlu memberikan penjelasan ke publik terkait harga Rp 800 juta untuk pembangunan Tugu Sepeda.
“Kita ingin suatu bentuk karya seni itu harus betul-betul kokoh, umur teknisnya bagus, tidak mudah cepat rusak, tidak pudar, jadi Rp 800 juta itu sebaiknya ditambah dengan penjelasan,” ujar pengamat tata kota, Yayat Supriyatna, ketika dihubungi detikcom, Minggu (11/4/2021).
“Informasi itu (harga Rp 800 juta) sampaikan kalau orang memperdebatkan angka berapa biayanya (pembuatan Tugu Sepeda). Jadi terbuka, Pemprov DKI makin terbuka, Pemprov DKI makin bagus supaya masyarakat pun bisa memahami angka Rp 800 juta itu,” jelas Yayat.
Yayat menilai mahal tidaknya angka Rp 800 juta untuk membangun Tugu Sepeda itu relatif. Karena, tergantung dari bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan tugu itu.
“Kan kita belum tahu nih jenis bahan yang digunakan. Apakah menggunakan perunggu? Apakah menggunakan tembaga? atau menggunakan apa kan kita belum tahu. Kemudian juga dari dimensi besarannya itu berapa dibutuhkannya anggaran?” tutur Yayat.
Yayat menilai Pemprov DKI membangun Tugu Sepeda sebagai makna simbolik. Makna itu, kaya Yayat, yakni mendorong masyarakat untuk memanfaatkan jalur sepeda serta mendorong warga menggunakan sepeda untuk mobilitas sehari-hari.
“Ini kan menjadi persoalan kalau misalnya jalur yang sudah ada, tetapi tidak dipakai, tapi dipakai oleh sepeda motor jadi makna simbolik itu adalah semacam ajakan himbauan dan yang kedua menambah semacam street furniture dalam arti menambah ikon identitas dari wajah kota. Jadi ditempatkan lah tugu atau patung atau apapun sebagai bentuk menambah estetika kota,” tutur Yayat.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan proyek Tugu Sepeda senilai Rp 800 juta di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, memicu kritik dari masyarakat berbagai kalangan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria beralasan membangun Tugu Sepeda di tengah pandemi Corona agar masyarakat terdorong untuk hidup sehat.
“Ya justru karena di masa pandemi ini kita ingin mendorong masyarakat hidup sehat, hidup bersih, lingkungan yang bersih, udara yang bersih dengan cara menggunakan sepeda,” ujar Ahmad Riza Patria kepada wartawan di Grand Cempaka Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (11/4).