www.tempo.co, Rabu, 7 April 2021
Pembangunan jalur sepeda permanen di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin molor dari target awal.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan ada kendala teknis yang menjadi penyebab keterlambatan tersebut.
“Ada beberapa hal yang sifatnya teknis yang tentu perlu masukan dari berbagai stakeholders yang ada, sehingga untuk implementasinya kami harapkan tidak ada kendala ke depan,” kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 7 April 2021.
Kendala yang dihadapi salah satunya ihwal lajur bus transjakarta di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Syafrin menuturkan, lajur ini bakal dipindahkan masuk ke sisi barat.
Dengan begitu, di jalan itu nantinya akan ada tiga lajur untuk lalu lintas kendaraan dan satu jalur sepeda. “Sehingga akan ada konsistensi lajur,” ucap dia.
Masalah kedua adalah pembangunan jalur sepeda permanen di Taman Semanggi. Menurut dia, pihaknya perlu saran komprehensif dari berbagai pihak terkait.
Pembangunan jalur sepeda permanen dimulai pada Februari 2021. Semula pemerintah DKI menargetkan proyek ini rampung dalam satu bulan.
Ruas jalur sepeda permanen memiliki panjang 11,2 kilometer dengan lebar 2 meter. Jalur ini akan diberi pagar pelindung sehingga menjamin keamanan pesepeda dari kendaraan bermotor.