www.liputan6.com, Kamis, 1 April 2021
Ketua Komisi B DPRD Jakarta Abdul Aziz berharap Pemprov DKI segera melepas saham perusahaan Miras di PT Delta Djakarta. Menurutnya, jika itu dilepas maka bisa membangun sekolah ataupun rumah sakit.
“Apabila ini di jual kalau berasumsi dengan nilai jual Rp 1 triliun kita mampu membangun 20 RS di DKI Jakarta. Kita bisa bangun 40 sekolah di DKI Jakarta,” kata Aziz dalam diskusi virtual, Kamis (1/4/2021).
Dia menuturkan, sekolah dan RS tidak produktif namun berdampak sosial yang tinggi. Jika ingin berdampak ekonomi, Aziz bisa mencontohkan agar Pemprov DKI berinvetasi pada pengembangan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
“DKI ini ada 8,5 juta kendaraan roda dua yang menggunakan BBM berbasis fosil sehingga mengeluarkan polusi tidak ramah lingkungan. Apabila saham Delta Djakarta dijual kemudian berinvestasi di pembangunan transportasi berbasis listrik, saya kira banyak hal positif yang bisa dilakukan Pemprov DKI ini,” ungkap Aziz.
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) 2015-2018 Tito Sulistio menyatakan saham sebesar 26,25 persen milik Pemprov DKI bila dijual dapat memberikan untung yang lumayan besar.
“Ini kalau dijual premium pun pasti sangat menarik minat. Apalagi oleh pemilik saham lainnya yang berasal dari Malaysia itu,” kata Tito.
Wagub Percaya akan Dibahas
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku percaya bila rencana penjualan saham di PT Delta Djakarta akan dibahas bersama dengan anggota DPRD DKI.
Penjualan saham perusahaan minum beralkohol tersebut merupakan salah satu visi dan misi pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017.
“Banyak sebetulnya yang mengantre ingin beli (saham). Jadi kami serahkan kebijaksanaan pada pimpinan, anggota DPRD,” kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2021).
Politikus Gerindra ini meyakini para anggota dewan mengerti dan bijaksana dalam mencari solusi terkait saham PT Delta Djakarta.
Saat ini lanjut dia, rencana penjualan sudah disampaikan kepada DPRD dan menunggu balasan.