Detikcom, Selasa 2 Februari 2021
Pemprov DKI Jakarta menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan COVID–19. Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan jumlah tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan COVID–19 setelah ditambah kapasitasnya berjumlah 8.074.
“Jadi memang data okupansi kami di tempat tidur jumlahnya 8.074 sebelumnya 6.663, ada peningkatan. Dan yang terpakai itu 6.364. Jadi totalnya 79 persen tempat tidur (terisi),” kata Riza di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2021).
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta juga menambah kapasitas sebanyak 214 tempat tidur ICU. Secara keseluruhan, keterpakaian tempat tidur ICU di RS rujukan COVID–19 sebesar 80%.
“Kalau ICU ini ada 1.121, ada penambahan dari sebelumnya 907. Yang terpakai 893 itu artinya (terisi) 80% ya,” jelas Riza.
saat ini, ada 101 RS rujukan COVID–19 di DKI. Riza mengungkapkan saat ini ada 24% warga non Jakarta masih mengisi RS rujukan COVID–19 di DKI. Untuk itu, pihaknya akan terus mengupayakan peningkatan fasilitas kesehatan.
“Ini memang kurang lebih data kami 24 persen diisi warga non Jakarta. begitu juga pemakaman diisi dari non Jakarta kurang lebih 20 persen. Namun kami terus meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh warga tidak hanya warga Jakarta tapi juga warga non Jakarta kami layani sebaik mungkin sebagaimana kami melayani warga Jakarta,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menelepon Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Riza meminta pemerintah pusat menambah fasilitas rumah sakit di Botabek sehingga pasien COVID–19 bukan warga Jakarta bisa dirawat di daerah masing–masing.
“Nah, yang ketiga ini yang mudah–mudahan dalam waktu dekat terus kami koordinasikan. Tadi juga saya bertelepon dengan Pak Menko (Luhut) mudah–mudahan ada penambahan nanti di daerah Botabek. Jadi pemerintah pusat akan membantu mudah–mudahan meningkatkan kapasitas kemampuan dari daerah–daerah di luar Jakarta yaitu Botabek. Apakah rumah sakitnya, nakesnya, ICU, dan sebagainya. Itu harapan kami,” ujar Riza saat ditemui di TPU Rorotan, Rabu (27/1).
Ahmad Riza Patria mengatakan selama ini Jakarta melayani pasien COVID–19 yang merupakan warga non–Jakarta. Kisaran pasien non–Jakarta bisa mencapai 30 persen.
“Sehingga yang selama ini kami melayani menampung tidak kurang dari 24 persen, bahkan bisa 28, 30 persen pasien non–Jakarta,” terangnya.