Pos Kota, Rabu, 27 Juli 2016
Di Jakarta “animo” warga kota akan makam tinggi sekali, sehari bisa mencapai 160. Ratusan hektar sudah disiapkan ludes juga. Maka banyak warga kota yang cemas, jangan-jangan tak kebagian lahan. Ketika suply and demand (ketersediaan dan permintaan) tak seimbang, pemakaman di Jakarta kini sudah mirip hotel berbintang menjelang tahun baru. Harus pesan dulu sebelum ajal tiba, sehingga di sana sini kemudian muncul makam-makam fiktif.