Masalah Bonus PON Selesai, Atlet DKI Jakarta Apresiasi Pemprov

www.beritasatu.com, Rabu, 29 Desember 2021

Bonus atlet DKI Jakarta di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menemui titik terang. Sebelumnya para atlet mengeluhkan nominal bonus atlet menurun, bahkan ada potongan pajak yang cukup memberatkan. Kini, masalah itu sudah selesai. Mewakili rekan-rekannya, pelari gawang, Emilia Nova berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta.

Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta sudah memberikan bonus Rp 200 juta untuk emas dengan tambahan tali asih dari KONI DKI Rp 100 juta, dengan usulan penambahan Rp 50 juta. Sementara untuk perak, nominal yang diberikan total Rp 125 juta dengan rincian Rp50 juta dari Pemprov DKI Jakarta, tali asih KONI DKI Rp 50 juta, dan usulan tambahan KONI DKI Rp 25 juta keping medali, dengan rincian Rp 30 juta dari Pemprov DKI, Rp 25 juta tali asih KONI DKI, dan Rp 12.500.000 usulan penambahan dari KONI DKI Jakarta.

Selanjutnya untuk peraih medali emas berpasangan (per-atlet) menerima Rp 350 juta, dengan rincian sama dengan peraih medali emas tunggal/individu. Medali perak Rp 125 juta, dan perunggu Rp 67.500.000.

Untuk peraih medali emas beregu, trio, kuarted masing-masing (per orang) menerima total permedali Rp 212.500.000 dengan rincian Rp 100 juta dari Pemprov DKI, Rp 75 juta tali asih KONI DKI, dan Rp 37.500.000 usulan tambahan dari KONI DKI.

Peraih medali perak beregu, trio, kuarted per-atlet menerima Rp 62.500.000 setiap satu keping medali. Sedangkan peraih medali perunggu untuk kategori yang sama masing-masing menerima Rp 37.500.000 setiap keping medali.

Bagi pelatih yang atletnya meraih medali emas akan menerima Rp 140 juta per medali dengan rincian Rp 60 juta dari Pemprov DKI, Rp 40 juta tali asih DKI, dan Rp 40 juta usulan tambahan KONI DKI. Bila atletnya meraih 5 medali emas tinggal dikalikan saja. Untuk peraih medali perak menerima total Rp 70 juta, dan perunggu Rp 35 juta.

Pelatih ganda/berpasangan, medali emas Rp 128 juta, perak Rp 64 juta, perunggu Rp 31 juta. Kemudian pelatih beregu yang atletnya meraih medali emas mendapat Rp 155 juta, perak Rp 77.500.000, dan perunggu mendapat Rp 40 juta.

Asisten pelatih yang atletnya meraih medali emas menerima Rp 90 juta dengan rincian dari Pemprov Rp 60 juta, tali asih KONI DKI Rp 20 juta, dan usulan tambahan Rp 10 juta. Disusul perak dengan total menerima Rp 45 juta, perunggu Rp 27.500.000 setiap keping medali.

Selanjutnya asisten pelatih yang atletnya meraih medali emas nomor ganda akan menerima sama dengan tunggal, yakni Rp 90 juta untuk medali emas, Rp 45 juta untuk medali perak, dan Rp 27.500.000 untuk medali perunggu.

Sementara bagi asisten pelatih yang atletnya peraih medali emas beregu mendapatkan Rp 70 medali emas, Rp 35 juta perak, dan Rp 19.500.000 perunggu.

Syukur tak terkira disampaikan peraih medali emas dari nomor lari gawang, Emilia Nova. Apalagi, pajak yang sebelumnya dirasa memberatkan kini telah ditanggung pemerintah.

“Saya bersyukur dan berterima kasih atas apresiasi yang diberikan Gubernur DKI Jakarta, Dinas, dan KONI DKI Jakarta karena ada tambahan nominal,” ujar Emil dalam keterangannya kepada Beritasatu.com.

Dengan adanya tambahan bonus, Emil percaya motivasi atlet akan bertambah. Apresiasi yang diberikan juga bisa membuktikan bahwa menjadi atlet tidak percuma.

“Harapan saya, semoga ke depan bisa semakin memotivasi regenerasi yang akan datang berlatih dengan maksimal,” ujar Emil.

Adapun penyerahan bonus secara simbolis dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada atlet di Ruang Pola Bappeda, Balai Kota Jakarta, Senin (27/12/2021).

Ucapan terima kasih juga datang dari pelatih atletik, Fitri Haryadi. Ia mengapresiasi perhatian yang diberikan dari pemerintah DKI Jakarta.

“Terima kasih banyak kepada Gubernur DKI Jakarta, Dispora DKI, dan KONI DKI. Nominalnya sudah lebih besar dari PON sebelumnya,” pungkas Fitri