Anggaran Penataan Trotoar di Kebayoran Baru Jaksel Capai Rp 60 Miliar

Kamis, 25 Februari 2021 | 22:45:09 WIB

Sejumlah trotoar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel) segera ditata. Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan penataan trotoar ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2021 senilai Rp 60 miliar.

“Sumber dari APBD 2021. (Nilainya) sekitar Rp 60 miliar,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho saat dihubungi, Kamis (25/2/2021).

Penataan trotoar akan dilakukan di lima titik, yaitu Jl Senopati, Jl Suryo, Jl Wolter Monginsidi, Jl Trunojoyo, dan Jl Gunawarman. Secara keseluruhan, trotoar yang akan ditata sepanjang 4,6 kilometer dengan lebar 3–4 meter.

“Dengan lebar 3–4 meter,” jelas Hari.

Seperti diketahui, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta akan menjabarkan rencana penataan trotoar di kawasan Kebayoran Baru. Disebutkan rencana pengerjaan akan dimulai Mei 2021 dan target rampungnya Desember 2021.

Bina Marga memastikan penataan trotoar ini akan mempertahankan identitas sebagai kawasan Cagar Budaya dan menjadikan kawasan transit oriented development (TOD). Nantinya, pejalan kaki dapat lebih mudah mengakses moda transportasi, seperti MRT, BRT, dan bus non–BRT.

“Tujuan penataan trotoar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, adalah mendukung kawasan TOD Kebayoran Baru, mendukung mobilitas 15–minute City untuk ragam kelas sosial ekonomi, mendorong shifting perpindahan pengguna moda transportasi pribadi di dalam kawasan dengan transportasi publik dan atau sepeda, mendorong (Micro–Mobility) mobilitas jarak pendek dengan moda transportasi tidak bermotor. Serta menata saluran utilitas kabel udara menjadi bawah tanah,” demikian penjelasan Bina Marga melalui akun instagramnya, Kamis (25/2).

Selain itu, trotoar di kawasan Kebayoran Baru itu juga akan ditata dengan konsep Complete Street. Nantinya, penataan ulang ruang jalan akan disesuaikan dengan fungsinya.

“Prinsipnya penataan ulang ruang jalan sesuai dengan fungsinya untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan pengguna jalan sesuai porsi yang tepat dengan memprioritaskan pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna transportasi umum,” jelasnya.