Focus Group Discussion (FGD) di Kementerian Sekretariat Negara RI Sekretariat Wakil Presiden

IMG_0083

Kamis, 27 Agustus 2015 Kepala Perwakilan Efdinal menghadiri undangan Focus Group Discussion (FGD) tentang Implementasi UU Administrasi Pemerintahan dan UU Pemberantasan Tipikor Untuk mendukung Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan di Kementerian Sekretariat Negara RI Sekretariat Wakil Presiden. Hadir pula Sekretaris Jenderal BPK RI Hendar Ristriawan. Acara dibuka dan di pandu oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Dewi Fortuna Anwar. Hadir sebagai narasumber Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dan Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara,LAN Tri Widodo Wahyu Utomo.

Disampaikan bahwa acara ini bertujuan mencari pola pemberantasan korupsi yang lebih efektif dalam mendorong percepatan pembangunan melalui implementasi UU AP dan UU Tipikor dan sekaligus dapat merumuskan pengertian restatement of law dalam konteks regulasi di Indonesia. Acara yang bertempat di ruang rapat gedung 2 lantai 1 banyak dihadiri oleh tamu undangan diantaranya dari Kejaksaan,Mabes Polri, KPK dan ICW.

Aparat penegak hukum (Komisi Pemberantasan Korupsi/KPK, Kepolisian dan Kejaksaan) telah melakukan upaya pemberantasan korupsi yang cukup masif. Menurut hasil pengumpulan dan Indonesia Corruption Watch (ICW) sepanjang tahun 2014 saja tercatat ada 629 kasus korupsi yang melibatkan 1.328 orang tersangka dan menyebabkan kerugian negara hingga Rp 5,29 triliun.

Di sisi lain, pemberantasan korupsi yang cenderung represif telah menimbulkan fenomena baru yaitu kegamangan atau ketakutan para pejabat publik dan atau pengelola APBN/D untuk mengambil keputusan atau tindakan yang berkaitan dengan kepentingan publik. Pada semester I 2015, realisasi anggaran pemerintah pusat baru mencapai 33,1% atau Rp 436,1 triliun dengan rincian belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp 208,5 triliun (26,2%) dan belanja Non K/L Rp 227,6 triliun (43,4%). Adapun belanja modal hingga semester I 2015 baru dihabiskan Rp 22,8 triliun dari pagu Rp 272 triliun. Pencapaian ini lebih buruk dibandingkan semester I 2014 sebesar Rp 26,2 triliun. Hadir mendampingi Kalan Kasubbag Humas Cahyo Sartono. ===AF===

IMG_0070

IMG_0046

 

 

[carousel_slider id='1' category_slug='test']